Asal-Usul dan Sejarah Salat Jumat, Hari Mulia dalam Islam

22 September 2023, 06:47 WIB
Suasana Shalat Jumat di Masjidil Haram /Dodo Murtado / Kemenag RI/

HAILOMBOKTIMUR - Hari Jum'at adalah hari yang dijuluki sebagai "Sayyidul ayyam" atau "rajanya hari-hari." Keagungan hari Jumat sangatlah tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan, hari ini dianggap lebih agung daripada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

 

Hailomboktimur.com kutip dari berbagai sumber, berikut beberapa keutamaan dan kemuliaan khusus terkait dengan hari Jum'at.

 

1. Pembebasan dari Neraka

 

Pada hari Jum'at, Allah Subhanahu Wa Ta'ala membebaskan 600.000 hamba-Nya dari kobaran api neraka.

 

2.Mati Syahid

 

Orang yang meninggal dunia di hari Jum'at akan dicatat sebagai mati syahid, dan api neraka tidak akan menyentuhnya.

 

3. Perlindungan dari Fitnah Kubur

 

Tidak seorang pun yang mati di hari Jum'at, baik siang maupun malam, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.

 

4. Peristiwa Besar

 

Beberapa peristiwa besar dalam sejarah manusia, seperti penciptaan Nabi Adam, penurunan Nabi Adam ke bumi, dan wafatnya Nabi Adam, terjadi di hari Jum'at. Bahkan, hari kiamat besar (kiamat kubro) juga dipercayai akan terjadi di hari Jum'at.

 

5. Doa-doa Dikabulkan

 

Doa-doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba pada hari Jum'at akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

 

6. Pahala Shalawat

 

Barangsiapa yang memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pada hari Jum'at, Allah akan memberikan balasan 10 kali lipat.

 

Kata "Jumat" berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "berkumpul." Ini mengacu pada berkumpulnya umat Muslim untuk melaksanakan Salat Jumat.

 

Asal-usul Salat Jumat dapat ditelusuri ke zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebelum hijrah ke Madinah. Meskipun Salat Jumat sudah disyariatkan saat Nabi masih berada di Mekah, praktik ini sulit dilakukan karena potensi gangguan dari kaum kafir Quraisy. Kota Madinah kemudian dianggap sebagai tempat yang aman untuk berdakwah Islam.

 

Ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah, dia mengutus sahabatnya, Mus'ab bin Umair, untuk berdakwah dan mempersiapkan tempat untuk Salat Jumat. Mus'ab adalah orang pertama yang diutus oleh Nabi untuk berhijrah ke Madinah.

 

Ketika Mus'ab tiba di Madinah, dia bertemu dengan seorang sahabat Madinah pertama yang memeluk Islam, yaitu As'ad bin Zurarah. As'ad lalu mengumpulkan 40 orang Muslim untuk melaksanakan Salat Jumat. Inilah awal dari Salat Jumat di Madinah.

 

Salat Jumat pertama yang diimami oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Madinah dilaksanakan di lembah yang disebut Wadi an-Nura, sekitar 4 kilometer dari Madinah. Lokasi ini sekarang dikenal sebagai Masjid Jumat.

 

Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya Salat Jumat dalam Islam dan bagaimana praktik ini dimulai di Madinah, tempat di mana umat Islam dapat berkumpul dengan aman dan beribadah. Semoga kisah ini memberikan manfaat bagi kita semua dan mengingatkan kita tentang keutamaan dan kemuliaan hari Jumat dalam Islam.***

 

Editor: Amak Fizi

Tags

Terkini

Terpopuler