HAILOMBOKTIMUR - Pada bulan Dzulhijjah banyak sekali amalan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan ini.
Banyak sekali anjuran untuk berpuasa yang ganjarannya sangat tinggi sekali. Namun disamping itu, ternyata terdapat juga tanggal dimana umat Islam dilarang untuk berpuasa pada tanggal tersebut.
Masyarakat muslim mungkin sudah sering mendengar istilah Hari Tasyrik Idul Adha.
Hari Tasyrik adalah tiga hari di bulan Dzulhijah yakni tanggal 11, 12, 13 dalam penanggalan Islam.
Di Hari Tasyrik, umat muslim dilarang atau bahkan haram untuk berpuasa. Namun meski haram untuk berpuasa, Hari Tasyrik ternyata memiliki asal-usul dan keistimewaan di dalamnya.
Baca Juga: Ini Waktu-waktu yang Pas Untuk Puasa Dzulhijjah, dari Tanggal 1 Hingga 9 Juli 2022
Kata tasyrik dalam bahasa Arab memiliki makna mengeringkan sesuatu. Pada zaman dahulu, masyarakat Arab menggunakan Hari Tasyrik untuk menjemur daging yang diperoleh dari hari raya kurban atau Idul Adha.
Selain itu, ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa Hari Tasyrik berasal dari kata syuruq yang berarti terbit.
Kata tersebut berasal dari tradisi yang mengatakan bahwa hewan kurban tidak boleh disembelih sampai waktunya matahari terbit pada Idul Adha.
Pada saat hari tasyrik, jemaah haji di Tanah Suci melakukan kegiatan melempar jumrah serta tawaf terakhir di Masjidil Haram.