Pancasila Sebagai Penuntun dan Pedoman Hidup dalam Berbangsa dan Bernegara

30 September 2022, 08:11 WIB
Pancasila Sebagai Penuntun dan Pedoman Hidup dalam Berbangsa dan Bernegara /Aboutmalang.com/

HAILOMBOKTIMUR - Sebentar lagi kita akan memperingati hari bersejarah dan fundamental bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.

Pancasila merupakan dasar negara bagi rakyat Indonesia, ia juga sekaligus pedoman dalam menjalani hidup berbangsa dan bernegara.

Pancasila sudah semestinya menjadi panduan dan penuntun hidup bagi masyarakat Indonesia, karena sejatinya pancasila lahir dari kedewasaan hidup berbangsa para pendahulu kita.

Pancasila lahir dari perenungan, hingga perjuangan yang menguras pikiran, tenaga, jiwa, raga, hingga air mata.

Baca Juga: Kisah Peci Miring yang Selalu Dipakai Bung Karno

Tentu sebagai putra/putri bangsa, kita harus senantiasa mewarisi peninggalan berharga dari pendahulu kita tersebut.

Mewarisi pancasila tentunya harus memahami dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam hidup.

Untuk memudahkan pembaca memahami pancasila, berikut ini tim hailomboktimur.com merangkum makna atau filosopi pancasila yang dikutip dari bpip.go.id.

Makna Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan. Tentunya ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang, ya.

Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyayangi satu sama lain. 

Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara dari kepentingan masing-masing. 

Baca Juga: Membanggakan! Pengacara SBMI asal Lombok Timur Wakili Indonesia pada Pertemuan Antar Negara Asia di Malaysia 

Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara. 

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksa-kan kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. 

Terkadang kita akan menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau berdiskusi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil.

Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.***

Editor: Ari Kuswandi Arbi

Sumber: bpip.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler