Sejarah Singkat Perjuangan Mudir Am Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin

- 12 Mei 2022, 20:56 WIB
Profil Pondok Pesantren Salaf Modern Tohir Yasin
Profil Pondok Pesantren Salaf Modern Tohir Yasin /Dok Ist/Tohir Yasin.id

HAILOMBOK TIMUR-Dalam mewujudkan Visi Besar Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin, Menciptakan generasi Tafaqquh fiddin, Mudir Am bersama Dewan masyaih menggagas Berdirinya Pendidikan Diniyah Formal sesuai PMA 31 Tahun 2020.

Mudir Am bersama Dewan Masyaih sangat antusias menyambut UU Pesantren nomor 18 tahun 2019 dikarenakan sangat sesuai dengan Latar belakang dan visi awal Berdirinya Pondok Pesantren Thohir Yasin.

Pesantren Thohir Yasin dilatar belakangi oleh Majlis taklim tahun 1982 kemudian berkembang Menjadi Diniyah islamiyah untuk anak usia dini pada tahun 1984.

Dikarenakan tidak ada tempat khusus belajar untuk santri diniyah islamiyah, maka Mudir am TGH ismail Thohir mengambil sikap untuk meminjam ruang kelas SD di Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Lombok Timur, kemudia pindah ke TK milik Desa dan pindah lagi dari musholla ke musholla.

Kemudian setelah pulang dari Makkah almukarromah tahun 1988, mudir am bersama masyarakat sepakat mendirikan pesantren yang memiliki tempat belajar khusus.

Dikarenakan tahun 1989 keluar peraturan nenteri agama nomor 310 tentang status madrasah swasta dan menetapkan adanya pendidikan MI,MTs dan MA.

Maka mudir Am mendirikan MTs dan pemondokan khusus bagi santri luar Desa dilingkungan pesantren.

"Namun cita2 besar untuk pendirian Pesantren Formal yang fokus agama tidak pernah surut, sampai muncul UU pesantren dan Keluar PMA 31 yang merupakan angin segar yang sudah lama ditunggu," tutur pengurus Pondok Pesantren Tohir Yasin, Ahmad Patoni, melalui keterangan tertulisnya pada Kamis, (12/05/2022).

Dimana dengan adanya Pendidikan Diniyah Formal ini lajut dia, maka cita- cita luhur mudir am untuk bisa mencetak kader aswaja yang memiliki kemampuan matang kitab kuning dan alquran sudah di depan mata.

Demikian diharapkan Patoni sapaan akrabnya, ada nuansa ngaji sistem halaqoh, diajar oleh guru yang secara keilmuan dan akhlak betul-betul mencerminkan nuansa keislaman yang rahmatan lil alamin, tidak sekedar nuansa agama yang damai, tetapi kehidupan pesantren bisa menjadi cermin kehidupan sosial yang komplek.

Halaman:

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x