Perdebatan Sengit antara Golongan Muda dengan Golongan Tua saat Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan

- 16 Agustus 2022, 14:54 WIB
Ilustrasi teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945. /Kolase foto Dok. Arsip Nasional RI
Ilustrasi teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945. /Kolase foto Dok. Arsip Nasional RI /

HAILOMBOKTIMUR - Setiap tahun ketika masuk bulan Agustus seluruh bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan.

Bangsa Indonesia merenungkan dan menghayati peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Salah satunya adalah proses perumusan teks proklamasi kemerdekaan yang ditulis sehari menjelang dibacakannya teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Ternyata selama proses perumusan teks proklamasi sempat terjadi perdebatan sengit antara kaum tua dalam hal ini Soekarno dengan perwakilan kaum muda, yaitu Sukarni.

Baca Juga: Ternyata Ini Makna Angka 17, Tanggal Kemerdekaan Indonesia

Sukarni bersama Chaerul Saleh menemui golongan tua, yaitu Soekarno dan melontarkan kalimat pedas sebagai bentuk kekecewaan.

Sukarni kala itu menggugat kata 'pemindahan' yang menurutnya kurang revolusioner. baginya penggunaan diksi ‘penyerahan’ kedaulatan terasa lebih revolusioner ketimbang ‘pemindahan’ yang lembek dan terkesan kompromis.

Begitupun dengan diksi ‘diusahakan’ dengan cara seksama, menurutnya seharusnya tidak perlu dilakukan revisi menjadi ‘diselenggarakan’.

Sukarni dan Chaerul Saleh merupakan motor penggerak dari insiden Rengasdengklok, mereka menjadi wakil dari pemuda dalam perumusan teks proklamasi.

Baca Juga: Lirik Lagu Kemerdekaan 17 Agustus dan Makna di Dalamnya

Halaman:

Editor: Amak Fizi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x