Benarkah Lomba Panjat Pinang Dijadikan Alat Penindasan oleh Penjajah Belanda?Berikut Penjelasannya

- 17 Agustus 2022, 19:40 WIB
Ilustrasi lomba panjat pinang. /Pixabay/anassueb
Ilustrasi lomba panjat pinang. /Pixabay/anassueb /

Belanda menggunakan panjat pinang sebagai acara hiburan untuk merayakan momen bahagia seperti ulang tahun tokoh, pesta pernikahan, dan perayaan penting lain.

Permainan panjat pinang saat itu tidak berbeda dengan masa sekarang. Pohon pinang yang telah terpasang, dilumuri oli atau minyak agar orang yang mengikuti lomba panjat pinang kesulitan untuk meraih hadiah.

Yang membedakan panjat pinang saat itu dan masa kini adalah jenis hadiah yang diperebutkan.

Hadiah lomba panjat pinang yang lazim diketahui saat ini berupa hadiah-hadiah menarik. Sementara pada masa Belanda hadiah yang diperebutkan berupa barang kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

Baca Juga: Ini Dia Sosok Bocah yang Membuat Pejabat Negara Berjoget saat Upacara HUT Ke-77 RI di Istana Negara

Masyarakat yang ikut panjat pinang pada masa itu akan berusaha mendapatkan hadiah barang kebutuhan pokok tersebut. Pasalnya, harga barang tersebut memiliki nilai yang sangat mahal pada masa itu.

2. Panjat pinang untuk perayaan Ratu Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, panjat pinang sering digelar untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda Wihelmina. Ulang tahun Ratu Wihelmina merupakan acara besar yang wajib dirayakan.

Nah, panjat pinang untuk merayakan ulang tahun Ratu digelar setiap 31 Agustus, Acara besar ini akan dirayakan keluarga, kalangan bangsawan, para rekanan Belanda di belahan dunia lain.

3. Panjat Pinang simbol penindasan

Halaman:

Editor: Amak Fizi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x