Pimpin Sidang Kabinet Jokowi Bahas Isu Krusial

27 Februari 2024, 08:48 WIB
Presiden Jokowi memimpin SKP di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/02/2024). /Humas Setkab/Rahmat/

HAILOMBOKTIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 26 Februari 2024, dengan mengangkat beberapa isu krusial yang perlu disiapkan menjelang bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.

 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya kewaspadaan dan persiapan menyeluruh dari seluruh kementerian dan lembaga terkait.

 

"Bulan Maret akan memasuki bulan Ramadan, diikuti oleh perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah pada bulan April. Saya minta seluruh Kementerian dan lembaga terkait agar waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk," ujar Presiden Jokowi.

 

Presiden Jokowi menyoroti perlunya menjaga stabilitas pangan dan harga pangan, terutama bahan pokok, untuk mendukung kelancaran perayaan keagamaan tersebut. Dia juga menekankan percepatan pembagian paket perlindungan sosial dan jaminan sosial guna memastikan kesejahteraan masyarakat terjamin.

 

Selain itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya memeriksa kesiapan infrastruktur dan moda transportasi untuk mendukung arus mudik masyarakat. Hal ini menjadi perhatian utama setiap tahun, namun harus dipersiapkan dengan lebih matang untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan.

 

Dalam konteks rencana kerja pemerintah dan kebijakan fiskal tahun 2025, Presiden Jokowi menekankan bahwa hal ini merupakan jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan. Dia menyoroti pentingnya menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 dengan memperhatikan hasil Pemilihan Presiden 2024.

 

"Sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU, rapat pembahasan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil Pemilihan Presiden. Karena yang akan menjalankan APBN 2025 adalah pemerintahan terpilih," ungkap Presiden Jokowi.

 

Presiden Jokowi juga menggarisbawahi perlunya memahami dan mengikuti situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global. Dengan beberapa negara masuk ke dalam resesi, seperti Jepang dan Inggris, antisipasi harus dilakukan dalam menyusun target pertumbuhan yang mencerminkan kehati-hatian namun tetap optimis.

 

Terakhir, Presiden Jokowi menekankan perlunya kelanjutan transformasi ekonomi yang telah dilakukan selama 10 tahun terakhir. Kebijakan fiskal harus terus mendukung proses transformasi ekonomi guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

 

Dengan demikian, Presiden Jokowi mengingatkan para menteri dan pejabat terkait untuk berfokus pada persiapan menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, merencanakan kebijakan fiskal tahun 2025, serta menjaga stabilitas ekonomi dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini menjadi prioritas utama pemerintah untuk menghadapi tantangan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia.***

 

Editor: Amak Fizi

Tags

Terkini

Terpopuler