Antisipasi Penularan PMK NTB Hentikan Sementara Perdagangan Sapi ke Luar Daerah

- 17 Mei 2022, 19:12 WIB
Sapi terjangkit PMK
Sapi terjangkit PMK /Dok jurnal soreang/Hai Lombok Timur

HAILOMBOK TIMUR- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menyikapi munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di dua daerah di Pulau Lombok, yakni Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Timur (Lotim).

Sikap yang diambil Pemrov NTB dengan cara menghentikan lalu lintas perdagangan sapi yang keluar masuk di Lombok.

Demikian disampaikan Sekdis Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) NTB, Rahmadin, Selasa (27/05/2022).

Penghentian lalu lintas perdagangan sapi ini kata dia, bertujuan untuk mencegah merebaknya wabah PMK yang telah menyerang ternak di Loteng dan Lotim.

“Produk tata niaga peternakan yang masuk melalui transportasi darat dari Pulau Jawa, Bali ke Lombok begitu juga dari Pulau Sumbawa ke Lombok kita stop dan tutup dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan,” katanya dikutip Indobalinews.

Baca Juga: Tupik Hidayat: Usut Tuntas Kerjasama BPJS Praya dengan RS Swasta di Loteng

Meski demikian, ujarnya, Pemprov NTB tidak sepenuhnya menghentikan pengiriman ternak sapi ke luar daerah.

Diakuinya, pengiriman ternak sapi dari NTB ke luar daerah dilakukan melalui tol laut. Alasannya, sekarang ini NTB mesti memenuhi kuota pengiriman 16.500 ekor sapi ke DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pada Hari Raya Idul Adha mendatang.

Diterangkannya, dari data yang diterima Disnakeswan NTB hingga Sabtu, 14 Mei 2022, jumlah ternak sapi yang terkena PMK sebanyak 300 lebih kasus dari dua daerah di NTB, yakni Kabupaten Loteng dan Lotim.

Dari temuan ini lanjutnya, sapi yang ditemukan terkena PMK, mulutnya berlender dan kukunya melepuh. Untuk itu, terhadap temuan ini, bersama pemerintah Kabupaten langsung menutup kandang dan sapi diisolasi.

Halaman:

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x