Network
HAILOMBOKTIMUR – Presiden Jokowi menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023 sekaligus peluncuran Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi yang bertempat di Kabupaten Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023.
Ikut serta dalam kegiatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir dan wakil menteri BUMN, Pejabat Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Pahala Nugraha Mansury, Bupati Aceh Utara Azwardi, Pejabat Walikota Lhokseumawe Imran, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi dan Komisaris BSI Mohammad Nasir.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk bersyukur karena pada akhir Desember 2022 PPKM sudah di cabut, artinya pembatasan karena covid sudah tidak ada lagi. Selanjutnya Presiden juga memberikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah Aceh karena telah berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi 4,21 % dari tahun 2022, di bandingkan pertumbuhan ekonom Aceh yang sempat minus 0.37 pada tahun 2020.
Pada Tahun 2023 pemerintah memberi alokasi target penyaluran KUR sebesar Rp. 460 Trilyun yang akan di salurkan melalui Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). BSI Sebagai salah satu bank Penyalur KUR, pada tahun 2023 di berikan target penyaluran Rp. 14 Trilyun untuk 38 propinsi di Indonesia. Untuk Aceh BSI di menyiapkan 3 Trilyun yang akan salurkan kepada para petani, pedagang, dan nelayan yang berada di Aceh. Hal ini untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh.
“Perputaran uang yang di suatu daerah tentunya menunjukkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu, jika uang banyak maka daerah itu akan maju, akan tertapi jika uang sedikit maka akan terjadi sebaliknya” sambut Jokowi pada acara tersebut.
Selain penyerahan KUR, Presiden juga meresmikan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang sempat tutup. Pemerintah memberikan investasi Rp. 1,7 Trilyun untuk PIM, yang akan dipergunakan untuk industri NPK maupun untuk sarana pelabuhan utama. Ia meminta kapasitas pupuk NPK mencapai 1,14 juta ton. Dengan beroperasinya kembali PIM bisa memberikan lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat Aceh, sekaligus menanggulangi kelangkaan pupuk di Indonesia.
Jokowi Juga meminta kepada pihak terkait untuk mengatasi masalah gas yang telah membuat beberapa pabrik di Aceh tutup, sehingga banyak menimbulkan PHK untuk para pekerjanya.
Terkait dengan proses pembelian pupuk bagi para petani, Presiden meresmikan penggunaan Kartu Digital Tani untuk pupuk bersubsidi, sehingga pupuk dapat sampai tepat sasaran pada masyarakat petani***.
