Capres Pro Desa akan Menjadi Identitas Politik Ganjar

- 30 November 2023, 13:06 WIB
Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, saat diwawancara awak media di Jakarta, Rabu 29 November 2023.
Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, saat diwawancara awak media di Jakarta, Rabu 29 November 2023. /Instagram @herrymendrofa.id/

HAILOMBOKTIMUR - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai masa kampanye akan diwarnai dengan penegasan capres-cawapres terhadap pembangunan identitas politik melalui konsentrasi isu.

"Isu-isu ini kan menjadi gimik politik, sekaligus alat mereka untuk menaikkan elektabilitas dan branding mereka yang kemudian menjadi identitas politik," terangnya di Jakarta, kemarin. Rabu, 29 November 2023.

"Kalau menurut saya ini style masing-masing capres-cawapres. Isu-isu yang mereka bangun dan bawa ya sesuai dengan tema," imbuhnya.

Herry melihat yang terpenting dalam narasi kampanye program setiap paslon adalah substansi. "Yang terpenting adalah substansinya. Mas Ganjar berbicara tentang desa, tentunya itu akan kontinuitas apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi di desa, dana desa dan lain sebagainya," tambahnya.

Konsentrasi Ganjar pada isu desa dinilai menjadi upaya untuk memunculkan citra dan identitas sebagai capres pro desa. "Ganjar kalau konsen ke desa ya itu akan terus digarap. Saya kira itu wajar-wajar saja seandainya ditafsirkan sebagai gimik politik sekaligus identitas presiden itu ke depan," tegasnya.

Herry menambahkan Ganjar-Mahfud MD juga membawa semangat untuk melanjutkan perkara yang baik dari pemerintahan saat ini. "Dan itu kontinuitas. Ini prinsip bagaimana apa yang terbaik dari Presiden Jokowi itu dilanjutkan oleh Ganjar-Mahfud MD," sambungnya.

Herry menuturkan masa kampanye ini akan menjadi peneguhan identitas politik dari setiap paslon yang selama ini masih belum terbaca oleh publik. "Selama ini kita mungkin bisa lihat belum tampak capres atau cawapres arahnya ke mana, konsen ke mana, spesialisasi di mana," ujarnya.

Minim Dampak

Sementara itu, Pakar otonomi daerah Prof. Dr. Djohermansyah Djohan mengatakan, butuh komitmen besar untuk membangun Indonesia dari Desa. Lebih dari sekedar jargon-jargon politik.

Halaman:

Editor: Amak Fizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah