Presiden Jokowi: Sertifikat Tanah adalah Modal Kesejahteraan, Bukan Konsumsi Berlebih

- 2 Januari 2024, 16:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tekankan seluruh pihak untuk mengawal persiapan Pemilu 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tekankan seluruh pihak untuk mengawal persiapan Pemilu 2024 /BPMI Setpres/Muchlis Jr/Setkab

HAILOMBOKTIMUR - Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo, memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat tanah di Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung pada 2 Januari 2024 di Cilacap.

 

Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat penting termasuk Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ini menjadi momen penting bagi pemberian tanda hak atas tanah kepada masyarakat.

 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya kepemilikan sertifikat tanah bagi masyarakat. Beliau menyatakan, "Sertifikat ini adalah tanda bukti hak atas tanah yang kita miliki. Kalau punya lahan kemudian diklaim orang, Bapak Ibu enggak punya ini enggak bisa apa-apa dipengadilan pasti kalah." Presiden menekankan bahwa sertifikat tanah adalah bukti hukum yang tak terbantahkan atas kepemilikan lahan.

 

Presiden menjelaskan bahwa minimnya kepemilikan sertifikat tanah telah menyebabkan berbagai masalah sengketa lahan dan konflik di masyarakat. Pada tahun 2015, dari 126 juta lahan yang seharusnya bersertifikat, hanya 46 juta yang telah bersertifikat. Hal ini, menurut beliau, menjadi akar dari banyaknya masalah hukum terkait tanah.

 

"Saya perintahkan selesaikan setahun terakhir berapa pak menteri per tahunnya dari 500.000 per tahunnya sekarang menjadi 10 juta. Sudah sampai akhir tahun kemarin sudah 101 juta sertifikat yang sudah diberikan dari Sabang sampai Merauke," ungkap Presiden Jokowi, menyoroti peningkatan signifikan dalam penerbitan sertifikat tanah yang ditargetkan pemerintah.

 

Halaman:

Editor: Amak Fizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x