"Kemarin, kami mengidentifikasi beberapa komoditas seperti cabe merah, cabe rawit, bawang putih, dan beras sebagai faktor dari sisi volatile food. Oleh karena itu, kami akan terus memfokuskan langkah-langkah untuk mengatasi volatile food, yang tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap inflasi, tetapi juga langsung mempengaruhi daya beli masyarakat," ujar Menteri Sri Mulyani.
Dalam konteks ini, Menteri Keuangan menegaskan bahwa Bansos adalah instrumen di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN sendiri telah dibahas bersama oleh seluruh partai politik fraksi di Senayan dan menjadi undang-undang yang mengatur penggunaan anggaran. Menteri Sri Mulyani menjelaskan bahwa nilai Bansos pada tahun 2023 sebesar Rp 476 triliun, dengan program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, BLT Elnino, subsidi BBM dan listrik, subsidi kredit usaha rakyat (KUR), dan bantuan pangan sudah tercakup di dalamnya.
"Tahun ini, anggaran Bansos di dalam APBN mencapai Rp 496 triliun, meningkat Rp20 triliun dari tahun sebelumnya. Realisasi dan perkembangannya akan terus kami monitor. Ini penting untuk ditekankan bahwa penggunaan APBN adalah uang anggaran pendapatan dan belanja negara yang sumber dan penggunaannya telah disetujui oleh DPR," tambah Menteri Keuangan.
Editor: Amak Fizi
Terkini
27 Februari 2024, 08:54 WIB
27 Februari 2024, 08:48 WIB
26 Februari 2024, 20:40 WIB
24 Februari 2024, 22:39 WIB
24 Februari 2024, 21:54 WIB