Ketua Komisi II DPRD NTB Dorong Pemprov Realisasikan Program Industrialisasi untuk Tingkatkan Harga Jagung

18 Mei 2022, 21:27 WIB
Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat Lalu Satriawandi (dok/ Antar) /Nur Imansyah/

 

HAILOMBOKTIMUR - Salah satu program kerja pemerintahan Zul-Rohmi menuju NTB Gemilang adalah program Industrialisasi. Hingga saat ini, menuju akhir masa jabatan program tersebut kian dipertanyakan masyarakat. 

 

Dalam situasi anjloknya harga komoditas jagung yang menghantui para petani di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Program Industrialisasi diharapkan menjadi solusi menjaga stabilitas harga untuk tahun-tahun berikutnya. 

 

Karena itu, Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat Lalu Satriawandi mendorong pemerintah provinsi setempat merealisasikan program industrialisasi pembangunan pabrik pakan ternak di daerah untuk meningkatkan harga komoditas jagung.

Baca Juga: Gubernur NTB Memastikan PT DNA Serap Semua Jagung Petani di Pulau Sumbawa

"Kami mendorong pemerintah provinsi agar segera merealisasikan janjinya selama ini untuk membangun pabrik pakan ternak sesuai dengan visi misinya. Ini untuk meningkatkan harga jagung di NTB," ujarnya di Mataram, Selasa 17 Mei 2022 

 

Ia menyampaikan jika pabrik pakan ternak tersebut terwujud maka diharapkan mampu menyerap produksi jagung sehingga meningkatkan harga jagung yang saat ini sedang melimpah di NTB.

"Kita dorong agar mendapatkan nilai jual yang tinggi," kata Satriawandi.

Baca Juga: Gubernur NTB, Sirkuit Samota Harus Mampu Dongkrak Perekonomian dan Potensi Daerah

Anggota DPRD dari Dapil Kabupaten Lombok Tengah ini belum mengetahui sampai sejauh mana rencana program industrialisasi yang digaungkan Gubernur Zulkieflimansyah dan wakilnya, Sitti Rohmi Djalilah.

 

"Industrialisasi arahnya dari mana. Apakah dari hulu ke hilir atau hilir ke hulu. Kalau ambil dari hulu maka bahannya harus dipersiapkan," ujarnya. Sembari mengatakan, Organisasi perangkat daerah juga harus disiapkan sebagai mitra.

"Begitu juga dengan organisasi perangkat daerah (OPD) harus dipersiapkan sebagai mitra," kata dia.

Baca Juga: Menjelang Pemilihan Umum 2024, Bawaslu RI Rapat Kerja Teknis di NTB 

Menurutnya, NTB memiliki potensi bahan baku yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik pakan ternak.

Namun, kalau bahan baku tersebut didatangkan dari impor justru akan menjadi masalah, mengingat saat ini kondisi jagung NTB sedang melimpah, namun harganya sedang anjlok.

 

"Ini yang kita patut prihatin di saat produksi jagung melimpah tapi harga jualnya jatuh. Meski pemprov mendorong ekspor tetapi itu sifatnya sementara. Makanya kalau ada pabrik pakan maka harga jual jagung pasti akan tetap stabil," katanya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan untuk membuka keran ekspor jagung guna mengatasi anjloknya harga jagung di wilayah itu.

"Harga jagung murah, satu-satunya cara sementara untuk menyelamatkan jagung petani kita adalah dengan melakukan ekspor ke luar negeri," katanya.

Usulan ini disampaikan Gubernur Zulkieflimansyah saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan OPD, seperti Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan, dan Kepala Dinas Perindustrian NTB dan pembeli besar jagung, PT Seger Agro Nusantara menyikapi anjloknya harga jagung NTB di pasaran.

Menurutnya, bila kondisi ini di paksa, PT Seger Agro Nusantara tidak akan bisa membeli lagi karena memang sudah tidak sanggup untuk membeli karena saat ini harga ayam jatuh, sehingga pabrik ayam menurunkan permintaan pada pakan.

"Permintaan pakan turun menyebabkan mereka menurunkan volume membeli bahan baku seperti jagung," ujarnya.

Karena pembelian jagung berkurang sehingga jagung yang sedang puncak-puncaknya dipanen sekarang tidak akan mampu di serap atau dibeli oleh pembeli jagung seperti biasa.

"Sehingga jagung dari Alas sampai Sape, surplus lebih dari 300 ribu ton. Ini Artinya harganya jagung akan anjlok bahkan nggak ada harga sama sekali," tambahnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat dan petani jagung ikut mendoakan agar izin ekspor dari Menteri Perdagangan (Mendag) bisa segera diurus dan diselesaikan, sehingga solusi sementara harga jagung ini bisa teratasi.***

 

 

 

Editor: Ahmad Riadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler