Amran Sulaiman: Perkuat Kompetensi Petani NTB dalam Penanggulangan Krisis Pupuk

25 Januari 2024, 15:31 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Para Peserta Bimtek /Dirjen Horti/

HAILOMBOKTIMUR - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menghadiri kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 5.000 petani, penyuluh pertanian, anggota kelompok tani (POPT), Babinsa, dan pengecer pupuk yang berlangsung di Praya, Kamis, 25 Januari 2024

.

Dalam sambutannya, Menteri Amran menyampaikan kebahagiannya untuk hadir di NTB dan bertemu langsung dengan para penyuluh pertanian serta petani. Ia berbicara tentang pentingnya peningkatan kompetensi penyuluh pertanian untuk dapat mengawal kebijakan dan program pembangunan pertanian.

 

"Dengan meningkatnya kompetensi, saya harap penyuluh pertanian mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan serta program pembangunan pertanian," ujar Menteri Amran, memberikan penekanan pada peran strategis penyuluh dalam mendukung pertanian nasional.

 

Salah satu permasalahan yang diangkat Menteri Amran dalam acara tersebut adalah krisis pupuk yang dihadapi petani.

 

Dalam langkah strategis, Kementerian Pertanian mencoba mengatasi permasalahan ini dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai metode pembelian pupuk bersubsidi. Menteri Amran juga mengusulkan tambahan anggaran pupuk bersubsidi sebesar Rp 14 triliun untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani.

 

"Kami bawa langsung Direktur PT Pupuk Indonesia dari Jakarta untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Sekarang pembelian pupuk subsidi juga sudah bisa menggunakan KTP. Kalau ada yang mempersulit, izin akan kita cabut." Ungkap Amran yang di sambut tepuk tangan meriah dari para peserta Bimtek.

 

Amran Juga menyampaikan bahwa Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai salah satu daerah sentra produksi hortikultura, terutama cabai dan bawang putih. Dalam rangka mendukung peningkatan produksi, Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk komoditas hortikultura, termasuk benih cabai, kawasan cabai, kawasan bawang putih, benih buah, registrasi kebun, penerapan Good Agricultural Practices (GAP), penumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pelayanan informasi pasar, pengendalian hama dan penyakit tanaman (Gerdal OPT), dan penanganan Daerah Pusat Informasi (DPI) senilai total Rp 8,51 miliar.

 

Selain itu  Menteri Amran juga menyampaikan bantuan untuk sektor padi dan jagung, yang mencakup bantuan benih padi seluas 38.500 hektar dan benih jagung seluas 176.000 hektar senilai Rp 171,49 miliar untuk Provinsi NTB. Kabupaten Lombok Tengah mendapatkan bantuan benih padi seluas 11.000 hektar dan benih jagung seluas 8.000 hektar senilai Rp 10,94 miliar. Penangkar benih padi di Kabupaten Lombok Tengah juga menerima bantuan berupa 2,5 ton benih sumber padi.***

Editor: Amak Fizi

Tags

Terkini

Terpopuler