Wagub NTB : Posyandu Keluarga Ujung Tombak Penanganan Stunting

- 10 Juni 2022, 12:59 WIB
Wagub NTB : Posyandu Keluarga Ujung Tombak Penanganan Stunting
Wagub NTB : Posyandu Keluarga Ujung Tombak Penanganan Stunting /Dok/Ida M

 


HAILOMBOKTIMUR - Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd., menekankan bahwa posyandu keluarga merupakan salahsatu ujung tombak ditingkat dusun untuk penanganan stunting dan kesehatan keluarga di Bumi Gora.

 

"Pemprov NTB memang fokus dan konsen dalam penangan stunting, sehingga peran posyandu keluarga harus diperkuat,"ajak Sitti Rohmi saat menerima kunjungan Inspektur Wilayah I BKKBN, Maria Vianney Cinggih Widanarti terkait percepatan penanganan stunting di Provinsi NTB, Jum'at 10 Juni 2022 di Aula Pendopo Wagub.

 

Menurut orang nomor dua di NTB itu, bahwa ia tidak pernah berhenti dan terus mengkampanyekan peran penting posyandu keluarga untuk menangani stunting maupun kesehatan dilingkungan masyarakat dan berbagai persoalan lainnya di tingkat desa.

 

Keberadaan posyandu keluarga, yang telah ada diseluruh pelosok wilayah NTB menjadi pusat edukasi tentang informasi kesehatan Ibu dan anak, keluarga, remaja dan lansia, juga untuk informasi penting lainnya ditengah masyarakat.

 

Stunting yang masih menjadi persoalan di NTB, diyakini Wagub akan dapat tertangani dengan baik. Apalagi dengan tersebarnya ratusan ribu kader posyandu keluarga diseluruh dusun di desa-desa, se Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Prestasi Gemilang, Puteri Indonesia NTB 2022 Raih Posisi Top 11

Baca Juga: CEK FAKTA : Jenazah Eril Masih Utuh dan Wangi Setelah 14 Hari Hilang di Sungai Aare Swiss

 

Selain itu, penangan stunting juga harus dibarengi data yang valid, penanganan yang baik dengan pola asuh dan pemberian makanan yang bergizi. Terutama pemberian panganan lokal seperti sayur kelor dan lainnya yang berada disekitar lingkungan masyarakat. Termasuk pemberian telur yang murah dan mudah diperoleh masyarakat.

 

"Ini harus menjadi perhatian bersama seluruh komponen dan steakholder,"terang Wagub.

 

Sementara itu, Inspektur Wilayah I BKKBN Maria Vianney Cinggih Widanarti menyampaikan apresiasi atas waktu dan kesediaan Wagub menerima kunjungan untuk membicarakan penangan stunting di NTB.

 

"Karena penanganan stunting diperlukan dukungan daerah dan steakholder lainnya,"kata Inspektur Wilayah I BKKBN.

Baca Juga: Dinas Peternakan Lotim Kena Sidak, Angka PMK Dinyatakan Melandai

 

Dikatakannya, NTB kaya dengan potensi alam seperti sayur-sayuran, yang dapat meningkatkan nilai gizi penderita stunting.

 

"Kami ingin menekankan makanan lokal seperti daun kelor, kaya akan gizi,"ujarnya.

 

Ditambahkan PLT. Kepala BKKBN Prov. NTB Drs. Samaan, bahwa BKKBN juga dalam penangan stunting menerapkan Pola asuh, yamg merupakan kerjasama dengan swasta, untuk jadi bapak asuh di desa-desa.

 

"Kami sudah bicara dengan PT. AMMAN sebagai bapak asuh melalui dana CSRnya diharapkan ikut membantu,"kata Samaan.

 

Jadi dari pihak swasta memberikan sepenuhnya desa atau dusun sasaran untuk mengelola dana untuk penanganan stunting, baik dalam bentuk bantuan alat maupun pemberian makanan bergizi.***

Editor: Ihwan Aman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah