Network
HAILOMBOKTIMUR - Pemerintah Provinsi NTB merespons kenaikan harga beras secara nasional dengan langkah konkret melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si. Rapat tersebut dilakukan pada Jumat, 23 Februari 2024.
sebagai tindak lanjut atas arahan Pj. Gubernur NTB dalam rapat sebelumnya. Dalam rapat koordinasi tersebut, diputuskan bahwa untuk mengatasi kenaikan harga beras, Tim Dinas Perdagangan NTB bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM NTB, Bank Indonesia Perwakilan NTB, dan BULOG NTB akan menggelar Pasar Murah pada 25 – 26 Februari 2024 di Halaman Kantor BRIDA NTB.
Kenaikan harga beras di NTB disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk keterlambatan panen akibat kondisi alam yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Selain itu, adanya keterlambatan pendistribusian selama libur panjang beberapa waktu lalu serta peningkatan permintaan yang signifikan menjelang Pemilu kemarin juga turut berkontribusi terhadap situasi tersebut.
Pasar Murah yang akan dilaksanakan juga menjadi bagian dari perayaan HUT Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) ke-24. Rangkaian kegiatan tersebut mencakup Seminar Nasional dan Sarasehan, Pameran Produk Pertanian Organik Indonesia oleh MAPORINA, serta Pasar Murah dan Bazar UMKM. Pasar Murah sendiri telah dilakukan secara masif oleh Tim Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri (PPDN) Disdag NTB dengan menyediakan beras SPHP dari BULOG NTB.
Langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat NTB yang terdampak oleh kenaikan harga beras. Pasar Murah juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya kerjasama lintas sektor antara pemerintah dan lembaga terkait, diharapkan situasi ini dapat segera teratasi dan stabilitas harga beras dapat dipulihkan di Provinsi NTB. Semua pihak diharapkan dapat bersinergi untuk mendukung keberhasilan program Pasar Murah ini guna kesejahteraan bersama.***
