Berkat Teknologi AI, China Temukan Sinyal Dengan Harga Fantastis

- 16 Juni 2022, 22:14 WIB
Ilustrasi alien
Ilustrasi alien /Pixabay

HAILOMBOKTIMUR - Menurut penilaian intelijen Barat, China kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama, seperti kecerdasan buatan, biologi sintetik, dan genetika dalam satu dekade atau lebih.

Potensi China mendominasi dunia dengan teknologi AI. Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan inilah yang sangat dikuasai oleh Cina sehingga bisa membuat Cina bisa dikatakan menguasai dunia.

Akibat dari kecanggihan teknologi yang dimilikinya China mengklaim kemungkinan telah menemukan sinyal dari peradaban alien.

Dikutip Hailomboktimur dari Pikiran Rakyat, Kamis, 16 Juni 2022 menyebutkan bahwa sinyal alien itu ditemukan melalui teleskop Sky Eye yang bernilai 180 juta dolar AS atau sekitar Rp2,6 miliar.

Baca Juga: Ga Pakai Ribet, Begini Cara Bikin CV Lamaran Kerja Online di Canva. Bisa Langsung Unduh Ya!

Sky Eye diketahui merupakan teleskop berukuran 1.640 kaki dengan diameter 500 meter, dan kini diletakkan di Provinsi Guizhou, China.

Berkat ukurannya yang raksasa, teleksop Sky Eye yang diluncurkan pada September 2020 ini mengemban tugas mencari sinyal komunikasi antarbintang.

Tujuannya untuk mencari planet ekstra surya yang berpotensi layak dihuni.

Para ilmuwan mengklaim, alat tersebut berhasil menangkap sinyal elektromagnetik yang tidak biasa.

Baca Juga: Kini Lebih Mudah, Ini Cara Membuat Spotify Pie Chart. Bisa Tau Playlist Lagu yang Sering didengar loh!

Mulanya laporan mengenai penemuan sinyal itu dimuat dalam koran resmi Kementerian Sains dan Teknologi China yang berbasis di Beijing.

Namun tak lama, laporan tersebut tiba-tiba dihapus tanpa alasan yang jelas.

Dari Daily Mail, laporan tersebut memuat pernyataan Zhang Tonjie yang menjabat sebagai kepala ilmuwan dari tim pencari peradaban luar angkasa yang didirikan Beijing Normal University, National Astronomical Observatory of China, dan University of California di Berkeley.

Timnya diklaim berhasil mendeteksi dua set sinyal mencurigakan pada 2020 kala memproses data yang dikumpulkan pada 2019.

Kemudian sinyal serupa ditemukan pada 2022 saat timnya tengah mengamati planet ekstra surya, yakni planet yang berada di luar tata surya.

Halaman:

Editor: Amak Fizi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x