Kemudian, masalah keamanan data pengguna kembali disorot oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang mengaku masih menyimpan khawatir tentang TikTok di bawah naungan ByteDance.
Hingga akhirnya, TikTok mencari solusi untuk mengakhiri masalah kepercayaan dengan AS, yakni mulai membuka kerja sama dengan Oracle pada Maret 2022.
Oracle, diketahui sebagai perusahaan yang hendak mengakuisisi saham minoritas TikTok pada 2020 lalu, saat ByteDance berada dalam tekanan pemerintah AS.
Akhirnya, TikTok telah mengatasi krisis kepercayaan AS dengan memindahkan semua data pengguna ke dalam Oracle.***(Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat)
Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Ingin Dipercaya AS, TikTok Pindahkan Penyimpanan Data Pengguna ke Oracle"