Buku tersebut berisi tentang beragam fitnah terhadapnya yang membuat politik di Lombok Timur sempat keruh karena black campaign di setiap pilkada yang diikuti olehnya.
Bahkan saat ia dinyatakan menang dalam pilkada 2013 sampai menjelang pelantikan, terjadi demo atau aksi penolakan yang diduga dari lawan politik. Aksi tersebut berujung anarkis.
Fitnah-fitnah tersebut diduga tidak terlepas dari sikap kontroversinya yang sering bertentangan dengan kebiasaan pemerintahan. Kebijakannya yang selalu melawan untuk kepentingan masyarakat selalu menjadi tanda tanya.
Bahkan Media Nasional Metro TV pernah memberitakannya dengan judul Aksi Menantang Pak Bupati.
Kebijakannya sebagai Bupati yang selalu berpihak pada kebutuhan rakyat membuatnya tetap ada di hati masyarakat.