Pernah Menjabat Bupati Lombok Timur 2 Periode, Berikut Profil Ali BD Politisi Senior dengan Gaya Khasnya

- 1 Juni 2022, 14:20 WIB
Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan, Mantan Bupati Lombok Timur 2 Periode (dok/ist)
Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan, Mantan Bupati Lombok Timur 2 Periode (dok/ist) /Riadi/

 

HAILOMBOKTIMUR - Rektor Universitas Gunung Rinjani (UGR) Lombok Timur, Dr. H. Ali Bin Dachlan seorang politisi senior dari Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

 

Dia pernah menjabat sebagai Bupati Lombok Timur selama dua periode. 

 

Periode pertama pada tahun 2003 sampai 2008, dia kembali maju melalui jalur independen pada pilkada 2013 dan memenangkan kontestasi tersebut. Sehun dia kembali menjadi Bupati Lombok Timur untuk periode 2013-2018. 

 

Politisi kelahiran 30 Desember 1948 ini lebih akrab dengan sebutan Ali BD. Ia memiliki satu orang Istri bernama Hj. Supinah, dan dua orang anak. Putra sulungnya bernama drg. H. Asrul Sani, M.Kes dan putra bungsunya bernama Ahmad Zulfikar. 

 

Silsilah Keturunan

 

Dilansir dari Wikipedia, Ali BD merupakan silsilah keturunan atau keluarga dari Tuan Guru Umar Kelayu. Tuan Guru Umar adalah tokoh masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nama Tuan Guru Umar sangat melekat di hati masyarakat Lombok, bahkan sampai manca negara. 

 

Oleh masyarakat Lombok, idealisme dan pengabdian Tuan Guru Umar yang pernah menjadi penghulu di Kerajaan Selaparang sebagai bagian dari Sejarah Lombok semakin memberikan keyakinan bahwa Ali Bin Dachlan adalah silsilah keluarganya. 

 

Karena antara Selaparang dan Tuan Guru Umar Kelayu, sering menjadi bagian dari kebijakan Ali Bin Dachlan saat menjadi Bupati Lombok Timur, baik pada periode 2003 - 2008 dan 2013 - 2018.

 

Buktinya, pada saat menjabat yang terlihat adalah adanya nama-nama Selaparang dalam berbagai program pemerintah serta terbitnya buku-buku yang mengenang sejarah Tuan Guru Umar Kelayu. 

 

Hasil penelitian dari para penulis buku dan wawancara dengan tokoh yang masih hidup dengan usia 70 tahun ke atas mengakui bahwa Ali Bin Dachlan diperkirakan merupakan trah ke - 5.

 

PENDIDIKAN

 

H. Moch. Ali Bin Dachlan mengawali pendidikan formal di Sekolah Rakyat (SR) Dasan Geres, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN Selong, SMAN Selong dan mendapatkan gelar sarjana hukum. 

 

RIWAYAT PEKERJAAN

 

H. Moch. Ali bin Dachlan mengawali karier sebagai guru di SMA Maarif serta menjadi Kepala Sekolah SMP di bawah naungan lembaga yang sama yaitu Maarif. 

Ali bin Dachlan juga pernah menjadi wartawan, pegawai negeri sipil, berwiraswasta, mendirikan yayasan sampai menjadi ketua forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) – NTB.

 

Pengalaman tersebut membuatnya dikenal oleh masyarakat luas, bahkan karena jasa Ali BD sejak aktif di LSM, ada sebuah jembatan di Langko, Kecamatan Janapria kabupaten Lombok Tengah disebut Jembatan Ali BD, karena Jembatan tersebut dibangun olehnya.

 

Di Samping itu, semua bidang yang digeluti Ali BD juga rata-rata sukses. Salah satu contoh kesuksesannya yang bisa dilihat sebagai riwayat karier adalah berdirinya Bank Segara Anak Kencana dan Bank Samawa Kencana yang sama-sama di singkat BSK. 

 

Bank Segara Anak Kencana merupakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) banyak membantu pembangunan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Barat. Bersama Ali BD, Bank ini juga aktif menjalankan Syariat Islam, diantaranya melalui moment Peringatan Hari Besar Islam baik di Lombok dan juga Sumbawa - NTB

 

KONTROVERSI

 

H. Moch. Ali bin Dachlan dikenal sebagai Tokoh Pemerintahan atau politisi yang kontroversional. Seorang pemuda pernah menulis buku tentangnya. Buku tersebut berjudul 10 alasan oknum bertanda kutip membenci Ali BD. 

 

Buku tersebut berisi tentang beragam fitnah terhadapnya yang membuat politik di Lombok Timur sempat keruh karena black campaign di setiap pilkada yang diikuti olehnya. 

 

Bahkan saat ia dinyatakan menang dalam pilkada 2013 sampai menjelang pelantikan, terjadi demo atau aksi penolakan yang diduga dari lawan politik. Aksi tersebut berujung anarkis. 

 

Fitnah-fitnah tersebut diduga tidak terlepas dari sikap kontroversinya yang sering bertentangan dengan kebiasaan pemerintahan. Kebijakannya yang selalu melawan untuk kepentingan masyarakat selalu menjadi tanda tanya. 

 

Bahkan Media Nasional Metro TV pernah memberitakannya dengan judul Aksi Menantang Pak Bupati.

 

Kebijakannya sebagai Bupati yang selalu berpihak pada kebutuhan rakyat membuatnya tetap ada di hati masyarakat. 

 

Buktinya Ali BD sukses menjadi tokoh pertama dalam sejarah yang berhasil menjadi Bupati melalui jalur Independent. 

 

Bukti dari kesuksesannya, meskipun membuat benci lawan politiknya dan sempat membuat Lombok Timur dalam aksi atau demo diantaranya soal pemotongan 2,5 persen untuk zakat, dan saat ia dilantik pada tanggal 30 Agustus 2013. 

 

PRESTASI

 

Ali BD dalam Prestasi secara Nasional ataupun Internasional tidak terlalu pamiliar. Namun kebijakannya sering menjadi referensi Nasional. Karena ia sendiri cendrung menolak lomba-lomba pemerintahan yang menghabiskan anggaran. 

 

Salah satunya termuat dalam buku Kekuasaan untuk Rakyat. Dalam buku tersebut tercatat bahwa Ali BD pernah melarang Ibu-Ibu PKK agar tidak mengikuti lomba memasak ikan. 

 

Ali Bin Dachlan lebih senang mendukung program yang bisa memacu inovasi, prestasi dan transparansi.

 

Manfaat dari kebijakan tersebut bisa dilihat dari pembangunan Kantor Bazda Lombok Timur, Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Pembebasan Lahan DAM Pandandure, Perayaan Tahun Baru Hijriyah dan lain-lain.

 

Bahkan Kantor Bupati Lombok Timur yang pembangunannya sempat molor sejak zaman pemerintahan sebelumnya, dan baru berhasil berdiri megah di masa pemerintahan Ali BD. Serta prestasi-prestasi lainnya. 

 

Gambaran dari prestasi tersebut hanya yang menjadi referensi kebijakan daerah atau kabupaten lain, sedangkan prestasi lainnya tidak terhitung. ***

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah