Bupati Lombok Timur Ikuti Pengajian Rutin di Masjid Al-Mujahidin Selong: Penyebab Matinya Hati Penghalang Do'a

22 Oktober 2022, 08:58 WIB
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy dan sejumlah pimpinan OPD mengikuti pengajian rutin di Masjid Al-Mujahidin Selong (dok:istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Bupati Kabupaten Lombok Timur HM. Sukiman Azmy bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta karyawan dan karyawati lingkup kabupaten Lombok Timur menghadiri pengajian rutin di Masjid Agung Al - Mujahidin Selong, Jumat kemarin.

Pada pengajian tersebut, yang bertugas sebagai penceramah adalah Ketua majlis ulama Indonesia (MUI) Lombok Timur, Tuan Guru H. Ishak Abdul Ghani.

 

Dalam tausiyahnya, Tuan Guru menyampaikan nasihat salah seorang sufi terkemuka abad ke-7 M, Ibrahim bin Adham tentang sepuluh hal yang menyebabkan matinya hati sebagai penghalang terkabulnya doa.

Baca Juga: Pandangan Ketua PUSKEP NTB terkait RSUD Lombok Tengah Tolak Pasien

Pertama adalah mengenal Allah tetapi tidak melaksanakan hak-haknya. Berikutnya adalah cinta kepada Nabi Muhammad SAW tapi tidak mengikuti sunnahnya. Ketiga adalah membaca Al-Quran tetapi tidak mengamalkannya.

 

Kemudian yang keempat, kata dia, makan rezeki tapi tidak bersyukur. Karena itu, Tuan guru mengingatkan jamaah agar senantiasa mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Kelima, Tuan Guru mengingatkan bahwa setan adalah musuh umat manusia dan harus ditentang agar selamat dunia dan akhirat.

Baca Juga: Sekda Lombok Timur Ceritakan Tiga Strategi Pengembangan Daerah versi Sekertaris Kemenaker RI

Bahkan ia menyebutkan bahwa setan bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui marah, sifat hasad, dan iri, juga terlalu kekenyangan, tamak, dan tergesa-gesa. Untuk itu, Ia mengingatkan agar terus beristighfar agar menutup pintu masuk setan.

“Setan berjanji akan menghancurkan umat-umat Nabi dengan dosa, karena itu untuk melawannya kita harus sering-sering beristighfar,” pesannya.

 

Keenam, surga itu ada tetapi tidak mendekatinya. Di sisi lain neraka itu pasti adanya, namun tidak berusaha menghindarkan diri darinya. Diingatkannya tidak ada siksa semasa Nabi Muhammad, dan tidak ada siksa bagi orang-orang yang senantiasa beristighfar dalam menyelamatkan diri dari neraka.

Tuan Guru mengingatkan supaya menjauhi gibah atau menggunjingkan sesama muslim, “Jauhkan dirimu dari gibah karena gibah itu lebih kejam dari zina,” tekannya.

Baca Juga: Pesan Sekertaris Kemenaker RI untuk Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi di BPVP Lombok Timur

Hal lainnya adalah kepastian akan kematian. Tetapi manusia juga tidak mempersiapkan diri. Padahal umat rasullah yang dinilai paling cerdas dan mulia adalah yang paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk itu. "Padahal itu sebagai salah satu ciri takwa," katanya mengingatkan

 

Terakhir, disebutnya bahwa manusia kerap menguburkan orang mati tetapi tidak mengambil hikmah. Karena itu Tuan guru mengingatkan agar jamaah mau belajar dari kematian supaya tidak menjadi angkuh, dan hanya mementingkan urusan dunia sehingga melupakan akhirat. 

Tuan guru mengingatkan sepuluh hal itu wajib direnungkan, terutama dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. ***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler