Network
Ia menjelaskan, ayat tersebut ditunjukkan untuk setiap persoalan manusia.
“Kalau kita tingkatkan takwa, akan dimudahkan oleh Allah pasti akan diselesaikan,” tambahnya.
“Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” ujarnya meneruskan ke ayat setelahnya.
Begitu pula soal rezeki. Rezeki bukan hanya pakaian dan uang, melainkan keturunan, ketenangan, kenyamanan itu bentuk lain dari rezeki.
Setelah itu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan pula mengenai hubungan antara takwa dengan janji Allah pada akhir QS Al-Baqarah ayat 282.
Ia menjelaskan, orang zaman dulu tidak pernah belajar sebelum mengerjakan sholat terlebih dahulu. Karena, sholat dan Al-Qur’an dapat menambah pengetahuan dan memudahkan memahami sesuatu.
“Orang dulu semua begitu, terutama sholat subuh karena banyak berkahnya, paling banyak disaksikan oleh malaikat malam dan siang sebagaimana tercantum dalam QS Al-Isra ayat 78,” tuturnya.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan, karena saking berharganya waktu sebelum subuh, sehingga dijelaskan dalam QS Al-Muzammil ayat 6.
“Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa), dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan,” ujarnya menjelaskan arti ayat tersebut.
“Itu sentuhannya ke jiwa menjadi kuat dan ke ingatan itu dahsyat,” tambahnya lagi.
