Network
HAILOMBOKTIMUR - Pada saat upacara penobatan Ratu Elizabeth II naik tahta menggantikan ayahnya, H Agus Salim menjadi utusan Indonesia untuk menghadiri upacara penobatan Ratu Elizabeth II pada 2 Juni 1953 di Westminster Abbey, London.
H Agus Salim melihat langsung acara penobatan istri Pangeran Philip, yakni Ratu Elizabeth yang naik tahta menggantikan ayahnya, Raja Georger VI.
Yang menarik dari kisah H Agus Salim adalah saat acara jamuan makam malam di Buckingham Palace.
Ketika itu H Agus Salim tidak henti-hentinya merokok sehingga membuat seisi ruangan terusik.
Baca Juga: Trik Silent Probing Untuk Membuat Lawan Bicara Mu Lebih Responsif
Meski di ruangan itu, bukan hanya dia yang merokok, banyak juga dari tamu undangan yang merokok, namun aroma rokok kretek H Agus Salim yang paling menyengat.
Pada saat itu, H Agus Salim melihat Pangeran Muda tidak meninggalkan lingkaran bangsawan dan petinggi Inggris, padahal saat itu hadir juga tamu undangan dari berbagai negara yang harus dijamu Sang Panengeran.
H Agus Salim mengetahui Sang Pangerang canggung meninggalkan obrolan di lingkaran elite, lantas H Agus Salim menghampiri Pangeran Philip sambil melambai-lambaikan rokok kreteknya kemudian bertanya, “Apakah Paduka mengenal bau rokok ini？”
Sontak Pangeran Philip menjawab, “Rasanya saya tidak mengenal aroma rokok ini, Tuan.”
Baca Juga: Oktober Mendatang, IOM dan SBMI Bersepakat Lounching SBMIMART di Lombok Timur
“Inilah yang menyebabkan bangsa Paduka beramai-ramai mendatangi negeri saya,” kata H Agus Salim.
Lantas Sang Pangeran pun tertawa dan langsung teringat dengan para tamu kenegaraan dari penjuru Negeri yang hadir pada acara itu.
Rupanya diplomasi Kretek ini membekas di benak Pangeran.
Baca Juga: Lakukan Cara Berikut untuk Mengurangi Kebiasaan Mengeluh Kalian
Keesokan harinya setelah acara penobatan di istana Westminster Abbey selesai dan keluarga kerajaan hendak meninggalkan istana Westminster Abbey, Pangeran Philip bersama istrinya, Ratu Elizabeth tiba-tiba menghampiri H Agus Salim seraya menyebut Agus Salim di depan Ratu sebagai Gentleman dari Indonesia, “Gentleman ini berasal dari Indonesia.”***
