HAILOMBOKTIMUR - Kegiatan Pesona Gumi Selaparang (PGS) menjadi branding pariwisata Lombok Timur, sehingga dalam kegiatan tersebut beragam potensi dan kearifan lokal dipersembahkan salah satunya adalah permainan tradisional 'begasingan'.
Permainan tradisional ini dikuatkan kembali keberadaannya melalui turnamen gasing yang digelar mulai Senin 21 Agustus hingga 30 Oktober mendatang.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur Iswan Rakhmadi saat membuka kegiatan yang berlangsung di lingkungan Batu Mulut, Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong.
Kadis Pariwisata menyebut begasingan sebagai permainan tradisional yang secara turun-temurun digemari oleh masyarakat.
Baca Juga: Hermanto Dardak, Ayah Kandung Wagub Jawa Timur Alami Kecelakaan, Hingga Meninggal Dunia
Bahkan permainan tradisional ini, sebut dia, memiliki fungsi sosial, sebagai media untuk bersilaturahmi sesama komunitas di samping menanamkan nilai-nilai sportifitas.
"Sportifitas terlihat melalui kompetisi yang tentunya memiliki sejumlah aturan yang disepakati dan dipedomani," cetusnya
Iswan menjelaskan, begasingan yang tumbuh dari nilai dan kearifan lokal akan menguatkan identitas sebagai bangsa.
Baca Juga: Kunker di Lombok Timur, Danrem 162 Wira Bhakti Soroti Potensi Pariwisata
Kegiatan ini juga mendorong munculnya perajin gasing yang praktis berdampak secara ekonomi.
Apalagi, tambahnya, harga sebuah gasing untuk kompetisi ada di kisaran Rp500 ribu hingga jutaan. Belum lagi jika berhitung dampak ekonomi ketika sebuah turnamen diselenggarakan.
“Semakin banyak atraksi, semakin banyak event akan berdampak pada sirkulasi dan transaksi ekonomi masyarakat,” jelas Iswan.
Selain turnamen begasingan, PGS juga mengemas beragam even seperti perisean, festival gerabah, hingga festival kuliner, dan aktivitas seni serta olahraga.***