Semua OPD Lombok Timur Diminta Siaga Bencana Alam

19 Oktober 2022, 09:52 WIB
Nampak kondisi akibat bencana alam banjir bandang yang menerjang perumahan warga (dok:istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Semua organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Timur diminta untuk siaga penanggulangan bencana alam dampak cuaca ekstrem. 

 

Perintah itu datang dari pucuk pimpinan, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy saat rapat koordinasi terkait siaga bencana alam, Selasa kemarin. 

 

"Dampak bencana banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap OPD harus berkoordinasi dan memiliki tekad yang kuat," katanya

 

Cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai angin kencang terjadi di awal pancaroba, kata Bupati, kondisi cuaca mengalami perubahan cepat dan sulit diprediksi. 

 

"Kondisi itu mengakibatkan bencana alam di beberapa kawasan memakan korban harta dan jiwa," ujarnya

Baca Juga: Ini Tiga Pokok Pesan dan Janji Bupati pada Dewan Kesenian Lombok Timur

Cuaca ekstrem yang tengah melanda daerah ini, sebut Bupati, menyebabkan pohon-pohon tumbang di jalan raya, luapan air sungai, parit, dan selokan hingga jalan, bahkan menyebabkan kerusakan infrastruktur dan tanaman pangan masyarakat.

 

"Tumbangnya pohon dan tergenang jalan raya sudah pasti mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat," katanya.

 

Bahkan dalam rapat tersebut, Bupati menyampaikan keprihatinannya atas bencana puting beliung yang baru saja menimpa rumah warga di Kecamatan Keruak dan Jerowaru. 

 

Kejadian itu, kata dia, mengakibatkan ratusan rumah warga rusak dan tiga warga mengalami luka-luka.

 

"Akan tetapi pemerintah daerah cepat tanggap dengan mengambil beberapa langkah seperti pembersihan di lokasi dan pemotongan pohon tumbang yang menimpa rumah penduduk, serta memberikan bantuan lainnya," katanya.

Baca Juga: Ini Perintah Bupati Tentang Rekrutmen ASN hingga Perbaikan PD Agro Selaparang

Menurut dia, bencana alam dapat terjadi kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, analisis pemerintah melalui BMKG menjadi atensi bersama. 

 

"Kita tidak perlu menunggu terjadinya bencana yang lebih besar dan masyarakat menjadi korban, baru menentukan langkah-langkah," katanya.

 

Ia berharap, semua komponen daerah, khususnya yang berkaitan langsung dengan analisis kebencanaan, melakukan pemetaan kemudian memastikan kesiapsiagaan yang tepat, baik personel, sistem, maupun peralatan. 

 

"Kepada OPD terkait untuk menyediakan kebutuhan pokok dan lainnya dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut," katanya.

Baca Juga: Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Diminta Benahi Persoalan di RSUD dr. R. Soedjono Selong

Sebagai langkah pencegahan korban jiwa dampak bencana alam tersebut, Dinas Pariwisata telah mengeluarkan surat yang berisi penutupan sementara lima objek wisata alam dan enam objek wisata bahari sejak 10 Oktober 2022 sampai dengan batas yang belum bisa ditentukan. 

 

Bupati menegaskan, agar semua OPD tidak mengabaikan koordinasi dalam penanggulangan bencana.

 

"Dalam penanggulangan bencana alam dari hilir sampai ke hulu hendaknya koordinasi mata rantai jangan diabaikan," katanya.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler