Buntut Kasus Pembakaran Hotel: Pemda Lotim Terlihat Abai dalam Sektor Investasi

17 Maret 2023, 23:39 WIB
Direktur PT Tamada Pumas Abadi, Ilham Habibie saat meninjau lokasi pembangunan hotel layang-layang resort (dok: istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Lombok Timur hingga hari ini, kata pihak management PT Tamada Pumas Abadi, Surya Jaya, tidak ada satupun yang didelegasikan untuk meninjau tempat pembangunan Hotel Layang-layang Risort, di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru. 

 

Padahal, jelas Surya Jaya, pada rapat dengar pendapat beberapa Minggu lalu di Rupatama kantor Bupati setempat, dengan pihak kementrian Kemaritiman dan Investasi serta turut hadir anak tokoh Nasional Ilham Habibie, Pemda sepakat untuk menindaklanjuti dan mensurvey lokasi pembangunan hotel layang-layang resort untuk mencari win-win solution.

 

Pemda Lombok Timur juga sepakat untuk melihat jalan yang sudah dihibahkan pihak PT kepada masyarakat, serta melihat hasil penghijauan yang dilakukan pihak pengembang demi kelestarian alam.

Kondisi jalan yang dihibahkan PT Tamada Pumas Abadi kepada masyarakat (dok: istimewa)

Lantaran Pemda Lombok Timur tidak menepati janjinya, kata dia, investor PT Tamada merasa diasingkan dan diabaikan begitu saja. Sehingga rencana pembangunan yang akan dimulai bulan Mei mendatang akan terhambat karena sikap Pemerintah Daerah. 

 

"Rencana pembangunan yang nantinya bisa mengakomodir staf atau pekerja lokal bisa terhambat dengan sikap daerah selama ini," ujarnya, Jum'at 17 Maret 2023. 

 

Bahkan melalui keterangan tertulisnya, Surya Jaya juga mempertanyakan kepastian hukum terkait kasus perusakan dan pembakaran hotel. 

 

"Kasus pembakaran sudah hampir sebulan, sampai saat ini hanya 6 tersangka yang di tahan pihak Kepolisian, padahal masih banyak terduga dalang Intelektual yang berkeliaran di luar sana," tegasnya. 

 

Ia menegaskan, pihak Aparat Penegak Hukum (APH) harus memberikan efek jera terhadap para terduga dalang Intelektual perusakan dan pembakaran. Jika dibiarkan berkeliaran, maka mereka akan merasa perbuatannya tidak salah. 

 

"Ini sangat menghawatirkan Investor yang ad di kawasan selatan dan tidak baik citra iklim keamanan pariwisata yang sudah digaungkan Pemerintah. Selama ini Investor di kawasan selatan menunggu tindakan tegas pihak keamanan yang responsif dalam menindak plaku kriminal, karena mereka para Investor takut jika itu juga terjadi pada mereka," tegas Surya Jaya.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler