Gandeng UGM, Sunrise Land Lombok Gelar Pendampingan Pengembangan Desa Wisata dan Pelatihan Konservasi

18 Maret 2023, 15:30 WIB
Proses pelepasan tukik di Sunrise Land, Labuhan Haji, Lombok Timur (dok:UGM) /

HAILOMBOKTIMUR - Pengelola tempat wisata pantai Sunrise Land, kecamatan Labuhan Haji, kabupaten Lombok Timur gandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Keluarga Alumni Gajdah Mada (Kagama) memberikan pendampingan pengembangan Desa Wisata dan pelatihan konservasi. 

 

Pendampingan ini bentuk keseriusan para pengelola Sunrise Land Lombok mengembangkan destinasi wisata ilmiah di Kabupaten Lombok Timur bukanlah isapan jempol belaka. 

 

 

Kegiatan pendampingan, menurut Ketua Pengelola Destinasi Wisata Pantai Sunrise Land Lombok Qori' Bayyinaturrosyi, dilakukan sesuai dengan visi Sunrise Land Lombok untuk menciptakan ruang publik teraman, ternyaman dan terbersih di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan sistem kelola berdasarkan perangkat kebudayaan masyarakat setempat. 

 

"Ini upaya nyata bukan isapan jempol, kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dunia kepariwisataan Lombok Timur yang berbasis ilmu pengetahuan, berlandaskan multi-pemangku kepentingan serta terintegrasi satu sama lain," ujarnya, di Lombok Timur, baru-baru ini.

 

Qori' menyebut lokasi pendampingan dan pelatihan akan dilakuan di tiga lokasi yaitu Sunrise Land Lombok Labuhan Haji, Kampung Dua Gili Desa Sugian dan Desa Wisata Aik Anyar Sukamulia. 

 

"Kita berharap kegiatan ini berjalan lancar dan bisa menjadi sumbangan berharga bagi perkembangan Dunia Pariwisata Lombok Timur," pungkas Qori.

 

 

Sementara Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, peneliti senior PUSPAR dan dosen PSdK UGM menilai literasi digital menjadi keniscayaan untuk media promosi desa wisata. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi digital (TID) patut diantisipasi dan diadopsi secara berlanjut terutama oleh pengelola desa wisata.

 

Soal kesiapan dan penggunaan teknologi informasi digital, dirinya yakin telah dilakukan, namun belum bisa dipastikan telah difungsikan sebagai media promosi pariwisata. Sementaran kenyataan saat ini memperlihatkan konsumsi teknologi informasi digital di kalangan generasi milenial lebih tinggi dibandingkan dengan kalangan generasi baby boom. 

 

Sementara tenaga ahli PUSPAR UGM Dr. Tri Kuntoro Priyambodo mengungkapkan, kegiatan pendampingan merupakan pelaksanaan penelitian dengan dana hibah Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) tahun 2022-2023.  

 

Penelitian RIIM ini, jelas dia, merupakan kelanjutan dari Penelitian PRN BRIN-LPDP tahun 2020 dan Penelitian PRN-BOPTN.

 

“Penelitian ini diprogramkan untuk jangka waktu 3 tahun. Tahun ini, anggota tim peneliti yang bergabung adalah Dr. Destha Titi Raharjana, Sos.Msi, Donan Satria Yudha S.Si. M.Sc., Desy Nur Aini Fajri, dan Maelani Fitri," katanya.

 

 

Tri Kuntoro menyebut untuk kesempatan pendampingan yang akan dilakukan UGM saat ini sangat bergantung kepada destinasinya. 

 

Pendampingan setidaknya, kata dia, meliputi lima aspek yaitu identifikasi dan pengembangan potensi unik yang dimiliki oleh destinasi wisata, termasuk didalamnya soal penyusunan story telingnya, organisasi, tata kelola, dan pengembangan SDM.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler