Dukung Pembangunan SPAM di Lombok Timur, Advokat ini Sebut Negara Bisa Menguasai dan Mengatur

23 Mei 2023, 19:52 WIB
Gambar Ilustrasi /

HAILOMBOKTIMUR - Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) Pantai Selatan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, yang akan dialiri ke wilayah selatan terus mendapat penolakan masyarakat di wilayah sumber mata air. 

 

Kendati mendapatkan penolakan, mega proyek yang menelan anggaran Rp120 miliar tersebut dikabarkan tetap akan berlanjut.

 

Bahkan hari ini, Selasa 23 Mei 2023 pemerintah daerah tetap melaksanakan sosialisasi pembangunan SPAM Pantai Selatan di Desa Kotaraja, kecamatan Sikur. 

 

Mega proyek ini dinilai sangat jelas pemanfaatannya untuk masyarakat umum, terutama di wilayah selatan yang mengalami krisis air bersih.

 

Sehingga tak sedikit masyarakat Lombok Timur mendukung keberlanjutan SPAM tersebut. Salah satunya dari Advokat M. Agus Setiawan. 

 

 

Disebutnya, dari aspek hukum negara dapat menguasai dan mengatur, yang tentunya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, menurutnya, dukungan harus diberikan kepada pemerintah untuk membangun SPAM Pantai Selatan, supaya masyarakat bisa menikmati secara adil dan merata. 

 

"Ya wajib kita dukung negara supaya masyarakat bisa nikmati secara adil dan merata, negara kita jelas-jelas mengatur semua kekayaan alam yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, tidak boleh ada yang menghalangi," katanya, Selasa 23 Mei 2023.

 

Bahkan ia menegaskan bahwa, pembangunan SPAM Pantai Selatan merupakan program kemanusiaan, sehingga program mulia ini wajib didukung. "Inikan program kemanusiaan, saudara kita di selatan jauh dari sumber air, jadi wajib hukumnya kita dukung program mulia ini," tukasnya

 

Advokat Muda ini menduga, sebagian masyarakat di wilayah mata air yang menolak pembangunan SPAM Pantai Selatan ini terkesan diprovokasi. "Apalagi disana (Mata Air, red) terkesan masyarakat diprovokasi oleh segelintir orang," ujarnya

 

Masih kata dia, SPAM Pantai Selatan merupakan mega proyek yang tentu punya hitungan jelas soal debit air, bahkan perencanaannya sudah dihitung dengan matang. Sehingga dipastikan tidak merugikan masyarakat sedikitpun.

 

"Mereka punya alat dan ahli untuk menakar itu, saya kira gak ada dampaknya," tutupnya.***

Editor: Ahmad Riadi

Tags

Terkini

Terpopuler