Zulhuda menegaskan, pihaknya melihat ada kejanggalan dalam tubuh PD Agro Selaparang, sehingga terus mengalami kerugian dan tidak pernah menyumbangkan PAD. Bahkan menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) melalui suntikan dana.
"Bupati harus mengevaluasi jajaran direksi Agro Selaparang yang tidak becus kelola perusahaan, karena selalu merugi, bila perlu bubarkan PD Agro Selaparang," ungkapnya
Zulhuda mengingatkan bahwa pihaknya akan menjadi bayang-bayang gelap yang akan mengawasi pemerintah ketika mengeluarkan kebijakan yang janggal.
Aksi unjuk rasa tersebut sempat memanas, dan terjadi gesekan. Pihak satuan polisi pamong praja (Pol-PP) Lombok Timur yang melakukan penjagaan depan kantor Bupati dipukul mundur mahasiswa, sehingga gerbang berhasil dijebol.
Setelah cukup lama berorasi, massa aksi akhirnya ditemui oleh Asisten 1 Bupati Lombok Timur, drh. Achsan Nasirul Huda,
"Kami akan himpunan tuntutan massa aksi, dan akan diteruskan ke pimpinan," katanya menjawab tuntutan massa aksi.