Aksi Unjuk Rasa HMI Lombok Timur: Desak Bupati Evaluasi Jajaran Direksi PD Agro Selaparang

- 21 November 2022, 13:51 WIB
Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Lombok Timur aksi unjuk rasa depan kantor Bupati (dok:istimewa)
Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Lombok Timur aksi unjuk rasa depan kantor Bupati (dok:istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) gelar aksi unjuk rasa depan kantor Bupati Lombok Timur, Senin 21 November 2022.

 

Puluhan massa aksi mendesak pemerintah daerah Lombok Timur menghentikan alih fungsi kantor bupati sebagai tempat jual beli beras. 

 

Bahkan mereka juga mendesak Bupati Lombok Timur mengevaluasi jajaran direksi PD Agro Selaparang yang dinilai tidak becus dalam mengelola perusahaan. 

 

Ketua Umum HMI MPO Lombok Timur, Zulhuda dalam orasinya menegaskan, beberapa waktu lalu, Himpunan Mahasiswa Islam sudah menyampaikan bahwa terjadi kejanggalan yang sangat sakit di tubuh Agro Selaparang. Namun pemerintah daerah diam melihat kondisi tersebut. 

 

"Karena itu, kami ingatkan kembali Bupati Lombok Timur jangan mau di obok-obok perusahaan daerah yang tidak jelas," kata Zulhuda dalam orasinya

 

Zulhuda menegaskan, pihaknya melihat ada kejanggalan dalam tubuh PD Agro Selaparang, sehingga terus mengalami kerugian dan tidak pernah menyumbangkan PAD. Bahkan menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) melalui suntikan dana. 

"Bupati harus mengevaluasi jajaran direksi Agro Selaparang yang tidak becus kelola perusahaan, karena selalu merugi, bila perlu bubarkan PD Agro Selaparang," ungkapnya

 

Zulhuda mengingatkan bahwa pihaknya akan menjadi bayang-bayang gelap yang akan mengawasi pemerintah ketika mengeluarkan kebijakan yang janggal. 

 

Aksi unjuk rasa tersebut sempat memanas, dan terjadi gesekan. Pihak satuan polisi pamong praja (Pol-PP) Lombok Timur yang melakukan penjagaan depan kantor Bupati dipukul mundur mahasiswa, sehingga gerbang berhasil dijebol. 

Setelah cukup lama berorasi, massa aksi akhirnya ditemui oleh Asisten 1 Bupati Lombok Timur, drh. Achsan Nasirul Huda, 

 

"Kami akan himpunan tuntutan massa aksi, dan akan diteruskan ke pimpinan," katanya menjawab tuntutan massa aksi. 

 

Terkait dengan alih fungsi kantor bupati sebagai tempat jual beli beras, Asisten 1 menegaskan bahwa sesuai dengan Himbauan Bupati tersebut bertujuan untuk membantu supaya perusahaan sehat. 

 

"Semua tuntutan akan kami teruskan ke pimpinan, termasuk evaluasi jajaran direksi PD agro Selaparang," ungkapnya.***

 

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah