Bupati juga menyampaikan pandangannya terhadap kecimol yang diharapkan dapat berkembang sebagai kesenian yang tidak berbenturan dengan nilai religiusitas masyarakat Lombok.
Festival ini, tegasnya, menjadi bagian dari upaya pembinaan yang dilakukan Pemda bersama asosiasi untuk mengeliminasi dan mendorong kecimol ke arah yang lebih baik.
Harapan Bupati Sukiman itu sejalan pula dengan target Ketua Umum DPP AK NTB Suhardi yang diungkap dalam laporannya.
Ia menegaskan bahwa kecimol saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kecimol saat ini lebih mengedepankan nilai dan etika moral serta standar prilaku dan norma yang dimiliki masyarakat sasak.
"Kami memastikan kecimol menanggalkan kesan seronok, konsumsi miras, serta aspek-aspek negatif lainnya," kata Suhardi.***