Ini Penyebab Warga Terdampak Gelombang Radiasi Tower XL Axiata di Lombok Timur Ngamuk

- 17 November 2023, 14:06 WIB
Puluhan warga Desa Selebung, Kecamatan Keruak, Lombok Timur yang terdampak gelombang radiasi Tower XL Axiata mengamuk (dok: istimewa)
Puluhan warga Desa Selebung, Kecamatan Keruak, Lombok Timur yang terdampak gelombang radiasi Tower XL Axiata mengamuk (dok: istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Warga Desa Selebung, Kecamatan Keruak, Lombok Timur yang terdampak pembangunan Tower pemancar sinyal milik XL Axiata kembali mengamuk, Kamis 16 November 2023.

 

Sebelumnya, Juli 2023 lalu warga sempat menyegel tower tersebut lantaran keberadaan tower diduga warga berdampak gelombang radiasi yang cukup tinggi.

 

Menurut kepala wilayah setempat, Kariawan, Tower pemancar sinyal milik XL Axiata ini sudah berdiri sekitar 20 tahun. Bahkan sudah beberapa kali perpanjangan kontrak.

 

Namun jelas dia, pihak warga terdampak gelombang radiasi mengaku belum menerima ganti rugi, maupun dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari perusahaan. Sehingga itu memicu terjadinya keributan. 

 

"Tower ini sudah berdiri selama 20 tahun lebih, di awal pembangunan warga dekat lokasi Tower sudah menerima kompensasi. Tapi setelah adanya perpanjangan kontrak warga yang terdampak gelombang radiasi belum menerima ganti rugi hingga sekarang," jelasnya.

 

Dikatakannya, keributan yang terjadi baru-baru ini antara warga dengan oknum yang diduga telah menerima dana CSR dari perusahaan tapi tidak disalurkan kepada warga. 

 

"Sebagai kepala wilayah, saya juga tidak pernah melihat uang itu," ujarnya

 

Lebih lanjut ia berharap, pihak XL Axiata memperhatikan masyarakat dengan memberikan ganti rugi akibat aktivitas tower pemancar sinyal yang berdampak gelombang radiasi. 

 

"Intinya kita harapkan ada imbasnya kepada masyarakat terdampak. Jika tidak lebih baik dipindahkan," tegasnya

 

Sementara salah satu pemuda Desa Selebung Ketangga, Ahmad Kartayang menyatakan, dana CSR untuk Warga terdampak tower pemancar sinyal XL Axiata diduga di hilangkan oleh beberapa oknum.

 

"Dana CSR itu, diduga dihilangkan oleh beberapa oknum. Padahal dana tersebut merupakan hak dari warga yang terkena dampak beroprasinya tower tersebut," ujarnya

 

Akibat ulah oknum tersebut, sampai dengan saat ini warga terdampak tak menerima dana, sehingga memicu kemarahan mereka. 

 

"Kami harap APH agar segera dusut tuntas para oknum tersebut,“ tutupnya.***

 

 

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah