Sekjen PDIP Hasto Kristyanto Katakan Tidak pada PKS dan Mengaku Sulit Bekerja Sama dengan Demokrat

24 Juni 2022, 08:38 WIB
Fakta Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP yang memulai karier dunia politiknya sebagai tukang ketik di Partai PDI Perjuangan. /Instagram.com/@sekjenpdiperjuangan

HAILOMBOKTIMUR - Menjelang pemilihan presiden 2024. Sejumlah partai politik gencar menjajaki koalisi dengan partai lainnya.

Pasalnya untuk bisa mendaftar calon presiden haruslah memiliki suara 20% di kursi DPR. Sementara yang memenuhi syarat tersebut hanyalah partai penguasa saat ini PDI Perjuangan.

Baru-baru ini PDI Perjuangan menjadi pusat perbincangan di berbagai kalangan, hal ini dikarenakan salah satu tokoh PDIP yakni Hasti Kristyanto yang merupakan sekjen dari PDIP mengungkap sulitnya PDIP bangun koalisi dengan PKS dan Demokrat.

Pernyataan yang dilontarkan Hasto Kristyanto tersebut diungkapkan ketika ditanya pihak wartawan terkait potensi PDIP untuk bergabung dengan koalisi yang dibangun PKS dan Nasdem.

Baca Juga: Profil Singkat Kiyai Mursalin Sang Legenda Silat Nek Aing yang dijadian Sebuah Nama Jalan di Jakarta

"Kalau dengan PKS tidak," kata Hasto mengungkap dalam sela-sela Rakernas II PDIP di Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022.

Namun begitu, Hasto sempat mengucapkan selamat untuk terbentuknya koalisi PKS-NasDem untuk Pilpres 2024.

"Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut," katanya memuji, dikutip Hailomboktimur dari Pikiran Rakyat. Jumat, 24 Juni 2022.

Hanya saja, PDIP sampai saat ini masih harus menyerap aspirasi masyarakat hingga muncul koalisi yang kokoh.

Baca Juga: Mengenal Raden Ismail, Tokoh Betawi yang dijadikan nama Jalan di DKI

Selain tentang PKS, Hasto dalam kesempatan yang sama juga menyoroti rencana Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang akan bertemu Ketua Umum NasDem, Surya Paloh terkait Pilpres 2024.

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," katanya.

Menurut Hasto, PDIP juga sulit kerja sama dengan Partai Demokrat, mengingat kultur pendukung yang berbeda.

PDIP yang diklaim Hasto sebagai partai wong cilik, lebih memiliki emotional bonding yang kuat, terlebih rakyat kategori bawah selalu menggunakan tata bahasa yang menyentuh.

"Koalisi harus melihat emosional 'bonding' pendukung PDIP, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan," kata Hasto membeberkan klaim.

Sementara itu, PDIP selama ini hanya terlihat memiliki kedekatan historis dengan beberapa partai besar, seperti PAN, PKB, PPP, Golkar, dan Gerindra.***(Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat)

Artikel/berita ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "PDIP Disebut Sulit Berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilpres 2024, Hasto Berikan Alasan"

Editor: Amak Fizi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler