Presiden Joko Widodo Meminta Setop Impor Produk Apapun Bila Masih Tersedia di Dalam Negeri

4 Oktober 2022, 14:56 WIB
Presiden Joko Widodo /Setpres/Denpasar Update

HAILOMBOKTIMUR - Presiden RI Joko Widodo mengatakan untuk berhenti impor semua produk yang bisa diproduksi dalam negeri.

Jokowi menekankan untuk berhenti impor terutama usaha skala kecil dan menengah.

Salah satu yang menjadi perhatian Presiden Jokowi adalah impor aspal.

Hal itu lantaran deposit aspal dalam negeri masih banyak terutama di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa STAI Kediri Meninggal di Pantai Klui, Diduga tidak Bisa Berenang


“Minggu lalu saya ke Sulawesi Tenggara ke Buton, di sana ada deposit aspal itu 662 juta ton yang masih dalam proses hilirisasi, industrialisasi”

“Bisa usaha menengah, atau usaha kecil, atau usaha besar, tapi belum, baru satu perusahaan. Aspal kita sekali 662 juta ton, kita malah impor,” ujar Jokowi dikutip dari situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Selasa 4 Oktober 2022.

Jokowi berharap kasus seperti ini tidak boleh terjadi, sebab masih bisa diproduksi atau dimiliki Indonesia.

“Hal-hal seperti ini yang tidak boleh terjadi, untuk produk apapun kalau kita punya jangan beli impor,” ujarnya.

Baca Juga: Bareskrim Periksa Direktur PT LIB, Ketua PSSI Jatim Hingga 18 Anggota Polri

Walaupun begitu, Presiden Jokowi menekankan bahwa harus adanya pembinaan untuk para petani.

Pembinaan itu dilakukan untuk mengurangi jumlah impor komoditas bahan pangan.

Menurut Presiden Jokowi, pihaknya merasa senang dengan berkurangnya nilai impor jagung di Indonesia.

Hal itu berarti adanya keberhasilan dan peningkatan terhadap para petani jagung yang tidak terlepas dari pendampingan yang telah dilakukan selama ini.

Baca Juga: Dirlantas Polda NTB: Operasi Zebra Rinjani 2022 Dilakukan Serentak Selama 14 Hari


“Tadi disampaikan di depan, biasanya 1 hektare hanya 4 ton, sekarang 1 hektare bisa 8 ton. Cost produksi paling Rp1.800, Rp1.900 itu yang saya tau waktu itu saya ke Dompu”

“Jualnya bisa Rp3.800 per kilo, untungnya sudah 100 persen” katanya.

Dengan keberhasilan atas berkurangnya impor jagung maka Presiden Jokowi berharap adanya pola pendampingan yamg sama lepada para perani untuk komoditas lain.


“Kalau jagung bisa, mestinya padi juga bisa, singkong juga bisa, porang juga bisa, kopi juga bisa, semua,” ujarnya.***

 

 

Editor: Bung Yadi

Sumber: Menpan

Tags

Terkini

Terpopuler