Profil Singkat Kiyai Mursalin Sang Legenda Silat Nek Aing yang dijadian Sebuah Nama Jalan di Jakarta

- 23 Juni 2022, 20:41 WIB
Pulau panggang di wilayah Kepulauan Seribu Jakarta Utara banyak diminati wisaatawan pada liburan akhir pekan
Pulau panggang di wilayah Kepulauan Seribu Jakarta Utara banyak diminati wisaatawan pada liburan akhir pekan /maghfur/antara

Sebagai seorang jawara namanya cukup disegani, gaya pencak silatnya tidak seperti umumnya jawara silat yang didominasi oleh gerakan fisik, tapi lebih menekankan pada unsur pengolahan ilmu kebatinan Islam.

Pengalaman berinteraksi dan berguru kepada para pendekar dari Parung Sapi, Bogor, Banten, Betawi, Bugis, dan Mandar yang dijumpai di gugusan Kepulauan Seribu, telah memperkaya perbendaharaan ilmu pencak silat yang dimiliki Nek Aing.

Ia memformulasikan keilmuan pencak silat yang pernah dipelajarinya, termasuk ilmu pencak silat yang diwarisi keluarganya dari Bogor. Maka terciptalah ilmu pencak silat aliran baru yang menekankan pada olah batin, pernapasan, dan ilmu hikmah yang dibangun dari rangkaian gerak fisik.

Pencak Silat Nek Aing pada awalnya digunakan untuk sarana berdakwah di pulau-pulau terpencil di Kepulauan Seribu, disamping sebagai alat menjaga diri dari gangguan perompak dan bajak laut di perairan Jawa..

Siapa saja yang ingin mempelajarinya, harus mendalami agama Islam terlebih dahulu, misalnya mempelajari Sifat Dua Puluh dan Asmaul Husna.

Pencak silat Nek Aing Aing di Pulau Panggang kini hanya sedikit yang melestarikannya, itupun tidak lagi membuka penrguruan secara umum. Murid-murid yang dulu sempat belajar langsung dengan Nek Aing dan pernah mengajar kini sudah banyak yang wafat.

Demikian profil singkat Kiyai Mursalin, salah satu tokoh Betawi yang dijadikan nama ruas jalan di Jakarta.***

Halaman:

Editor: Amak Fizi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah