HAILOMBOKTIMUR - Pada tahun 1965 terdapat sejarah kelam yang terjadi pada bangsa Indonesia yang dikenal dengan G30S PKI .
Dalam tragedi mengerikan ini tidak sedikit perwira tinggi militer Indonesia (TNI) diculik bahkan sampai dibunuh secara keji.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa puisi yang cocok untuk mengenang peristiwa bersejarah dan kekejaman pada masa orde baru tersebut.
1. Memoriam Lubang Buaya
Karya: Doni Hamdani
Tempat penuh misteri
Tumpukkan bangkai yang lalu
Hadir mengunggah kenangan
Sampai sekarang bau anyir terhidang harum
Sumur angker bekas pejuang masih ada.
Ingat! Prajurit revolusi ditindas
Dibantai habis oleh komunis yang jahat
Memilih berontak akan di sentak
Memilih diam akan disergap
Sampai akhirnya mati dibekuk
Perangilah setiap bentuk komunisme
Agar seimbang antara keadilan dan penyiksaan
Kuat penuh semangat berkobar
Untuk menjanjikan bahwa hak harus hidup
Tidak seperti zaman dulu lagi
Lubang buaya, sejarah pertarungan menyedihkan
2. Revolusi
Karya: Siamir Marulafau
Tetesan air mataku sebening zam-zam
Mengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang
membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Keparat
Darah-darah mengalir
tercecer di tanah kering
Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan.. revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang
Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai.. tahta kerajaan
Negaraku tak akan bergulir sampai akhir zaman
Akan kupertahankan, kuperjuangkan
Gerakanmu akan kuhapuskan di bumi Indonesia pertiwi kucinta
Keguguran jasad membahana pada setiap jiwa
Menyiksa lara
Membawa bara api dalam kemakmuran
mengapa dikau kejam?
Tak akan bersyukur dengan perjuangan 1945
Sungguh tercela
Wahai anak bangsa
Sadarlah sebelum napas terhempas di tanah diam tak berpilar
Dosa-dosa tak akan mengalir dalam tetesan darah para pahlawan
Seiring singa-singa meraung menerkam para pengkhianat bangsa
Tak akan kubiarkan dan tak akan kumaafkan,
Pengkhianat bangsa dan negara
Keluar dari bumi ini
Jangan sentuh tanah airku
Pergilah dari bumi pertiwi kucinta
Moga Tuhan melihat penyaksi sampai akhir zaman.
3. Puisi G-30S PKI
Karya: Lupita
Angin mengaumkan bisikan dengan lantang
Sangkakalana menyambar dengan rentetan cahaya
Ancaman bagi mereka yang kokoh berdiri
Mencatat setiap momen berlangsung
Setiap pasang mata yang kupandang
melirik takut dalam balutan kain lusuh
Sarat simbol serta keperkasaan dibuktikan
Bergolak dalam jeritan nafsu hingar bingar
Menodai nusantara dengan kasut kemelut
Berdiri di atas tubuh mereka sendiri
Gegap gempita ramai para massa
Perubahan dimulai
Waktu yang memilih siapa selanjutnya
Nampak tilas sebuah tragedi
Sisa kebiadaban kaum revolusi
Menggugah mendobrak sejarah bangsa ini.