Kakanwil NTB Sebut Pristiwa di Desa Mareje Bukan Konflik Agama tapi Murni Kesalahpahaman

- 8 Mei 2022, 17:45 WIB
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB Dr. K.H. Muh. Zaidi Abdad, MA.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB Dr. K.H. Muh. Zaidi Abdad, MA. /(dok/ist) /Riadi

 

HAILOMBOKTIMUR - Peristiwa di Desa Mareje Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di malam takbiran kemarin murni Kesalahanpahaman, bukan persoalan Agama.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB Dr. K.H. Muh. Zaidi Abdad, MA.


"Kerusuhan yang terjadi di Desa Mareje, Kecamatan Lembar adalah murni kesalahpahaman dan bukan persoalan agama," cetusnya

Kesalahpahaman yang terjadi, kata dia akibat informasi yang diterima salah seorang warga terkait adanya kelompok masyarakat dari desa lain menimbulkan kesalahpahaman, seolah-olah kelompok non Muslim melarang umat Muslim Desa Mareje melaksanakan Takbir keliling.

Akibatnya, menurut Kankawil NTB kelompok yang dilarang merasa tersinggung sehingga mengakibatkan perusakan rumah warga yang dianggap melarang.


Muh. Zaidi Abdad kepada wartawan media ini, mengingatkan agar seluruh masyarakat NTB saling memahami perbedaan satu sama lain. Karena kata dia perbedaan adalah keniscayaan atau sunnatullah yang tidak bisa ditolak dan dihindari manusia.


"Perbedaan harus dikelola dengan baik,arif dan bijaksana. Antara kelompok harus saling menghormati, saling menghargai. Selain itu, toleransi antara kelompok yang berbeda agama, etnis, organisasi harus dijunjung tinggi," pesannya, seperti di kutip dari Bidiknews, Ahad 8 Mei 2022.

Menurut dia, perbedaan dan keberagaman dalam masyarakat NTB adalah suatu kekuatan. Walaupun ada perbedaan, janganlah sampai saling membenci, saling menghujat bahkan saling bermusuhan.

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah