Selain itu desinfektan kandang serta pengobatan terhadap ternak yang terjangkit tetap dilakukan.
‘’Kalau diawal-awal kemarin kita masih agak longgar. Tapi kalau sekarang, dengan kian meluasnya serangan PMK tiga upaya ini lebih ketat dan masif kita lakukan,’’ tandasnya.
Dikatakannya, menteri Pertanian juga akan segera mengeluarkan protokol penanganan ternak yang terjangkit PMK.
Dengan protokol tersebut kata dia, peternak nantinya masih memungkinkan untuk menjual atau mengirim ternaknya jelang Hari Raya Idul Adha mendatang.
Sehingga peternak tidak sampai merugi, lantaran tidak bisa menjual ternaknya karena wabah PMK yang menyerang ternak di daerah ini.
Baca Juga: Antisipasi Penularan PMK NTB Hentikan Sementara Perdagangan Sapi ke Luar Daerah
Disinggung penutupan pasar hewan di Loteng, Arman menegaskan sampai saat ini masih diberlakukan hingga tanggal 4 Juni mendatang.
Langkah tersebut juga merupakan salah satu upaya dari pihaknya untuk mencegah penyebaran penyakit PMK tersebut.
“Untuk jumlah ternak yang terjangkit sampai tanggal 16 Mei kemarin, tercatat sebanyak 373 ekor,” sebutnya.
Masih kata dia, Meski ada kenaikan jumlah ternak terjangkit yang sebelumnya hanya sekitar 150 ekor, tapi tingkat kesembuhan juga cukup tinggi. Mencapai 168 ekor dengan nol kasus kematian.***