"Karena penanganan stunting diperlukan dukungan daerah dan steakholder lainnya,"kata Inspektur Wilayah I BKKBN.
Baca Juga: Dinas Peternakan Lotim Kena Sidak, Angka PMK Dinyatakan Melandai
Dikatakannya, NTB kaya dengan potensi alam seperti sayur-sayuran, yang dapat meningkatkan nilai gizi penderita stunting.
"Kami ingin menekankan makanan lokal seperti daun kelor, kaya akan gizi,"ujarnya.
Ditambahkan PLT. Kepala BKKBN Prov. NTB Drs. Samaan, bahwa BKKBN juga dalam penangan stunting menerapkan Pola asuh, yamg merupakan kerjasama dengan swasta, untuk jadi bapak asuh di desa-desa.
"Kami sudah bicara dengan PT. AMMAN sebagai bapak asuh melalui dana CSRnya diharapkan ikut membantu,"kata Samaan.