Kompak Gelar Aksi Unjuk Rasa di Polda NTB Minta Kasus Kematian 'Muardin' Ditangani dengan Serius

- 12 November 2022, 07:29 WIB
Koalisi Melawan Kekerasan, Pelanggaran HAM dan Reformasi Polri (KOMPAK) aksi demonstrasi di Polda NTB (dok:istimewa)
Koalisi Melawan Kekerasan, Pelanggaran HAM dan Reformasi Polri (KOMPAK) aksi demonstrasi di Polda NTB (dok:istimewa) /

HAILOMBOKTIMUR - Kematian "Muardin" asal Rite, Kecamatan Ambali Kabupaten Bima menjadi atensi khusus dari Koalisi Melawan Kekerasan, Pelanggaran HAM dan Reformasi Polri (KOMPAK) melalui aksi demonstrasi yang di gelar di Polda NTB, Jum'at kemarin. 

Aksi yang di pelopori oleh Kompak tersebut secara tegas menuntut agar kasus yang menimpa almarhum Muardin di tangani serius, transparan, serta profesional oleh pihak kepolisian.

"Aksi ini kami lakukan atas dasar asas kemanusiaan, panggilan nurani serta hak-hak hukum korban Pilkades Ricuh yakni almarhum bapak Muardin," kata Aris Munandar selaku Koordinator Lapangan (Korlap). 

Aksi ini, lanjut dia, akan tetap dilakukan sampai kasus kematian Muardin terungkap dan di adili seadil-adilnya sebagaimana mestinya, pelaku harus bertanggungjawab. Kepastian hukum harus di tegakan, jangan lagi ada Sambo di Polres Bima Kota, Cukup di Mabes Polri. 

"Kami tidak mau tubuh suci institusi Polri di nodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kami cinta Polri. Sebab itu kami menegaskan Reformasi Polri harus di lakukan," katanya

Orator aksi M. Farhan juga menyampaikan, institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tidak dapat di percayai lagi, dari berbagai rentetan kasus yang mulai dari Mabes Polri hingga kebawah menjadi masalah besar di tubuh Polri, melibatka anggota-anggota bahkan keterlibatan pejabat-pejabat berpangkat bintang yang menjadi dalang rusaknya Marwah Polri.

"Sebagai anak bangsa yang cinta NKRI, cinta Polri, kami tetap melanjutkan perjuangan ini. Kematian Muardin menjadi atensi khusus yang mesti di selesaikan segera oleh Polres Bima Kota dan Polda NTB. Dan kami akan tetap serukan Reformasi Polri, itu telah kami tuangkan poin-poin tuntutan aksi," Tegasnya

Aksi tersebut di kawal langsung oleh Kapolresta Mataram mulai dari awal sampai akhir.

Bahkan sempat terjadi kericuhan akibat miskomunikasi masa aksi dengan personil pengawalan. Namuna tidak lama kemudian kembali kondusif dan terus melakukan orasi.

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x