Nyaleg DPR RI, Teguh Satya Bhakti Bertekad Perbaiki Sistem dan Fungsi Legislatif

- 9 September 2023, 19:01 WIB
Caleg DPR RI Dapil NTB II berniat memperbaiki citra parlemen jika terpilih nanti
Caleg DPR RI Dapil NTB II berniat memperbaiki citra parlemen jika terpilih nanti /

HAILOMBOKTIMUR-Janji politik bertebaran menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024. Seperti 5 tahun lalu, Partai Politik dan juga oknum Caleg mulai "merayu" publik dengan janji manis yang kadang mengawang-awang dan tak rasional.

Praktisi Hukum yang juga Caleg Partai Hanura, Dr. Teguh Satya Bhakti, SH., MH., menilai janji-janji politik kebanyakan hanya retorika dan pepesan kosong yang tidak mengedukasi dan mencerdaskan iklim demokrasi, bahkan cenderung membodohi publik.

Padahal, menurut dia, Pemilu harusnya menjadi ajang pencerahan demokrasi dan bukan jadi ajang pembodohan publik.

"Janji-janji Partai menjelang Pemilu 2024, saat ini masih banyak retorika kosong yang bisa menimbulkan perdebatan-perdebatan konyol, terlalu mengawang-awang dan tidak rasional tidak masuk akal," kata Teguh, dalam sebuah podcast Sabtu 9 September 2023 di Jakarta.

Misalnya, ada Parpol dan Caleg yang menjanjikan akan memberikan BPJS gratis jika Partainya menang dan Caleg bersangkutan terpilih. Atau BBM gratis, SIM Gratis dan Dana Desa Rp5 Miliar per Desa.

Menurut dia, dari janji-janji politik itu sebagian Parpol seolah memandang masyarakat masih miskin dan bodoh. Sehingga bisa ditipu dan dikadali dengan dengan retorika kosong.

"Menurut saya, ini semacam fenomena anomali. Partai seolah menutup mata tentang perkembangan masyarakat, yang sekarang ini sudah melek teknologi. Informasi bisa diakses dengan cepat dalam segala bidang," ujarnya.

Dengan kemudahan akses informasi melalui teknologi dan media sosial, masyarakat bisa mengetahui kebijakan pemerintah, beragam berita, bahkan hingga belahan dunia lainnya.

"Ada partai-partai yang menyebut partai modern tetapi metode yang digunakan justru konservatif yang sudah usang. Ada partai yang mengklaim seolah membela kepentingan rakyat tapi pada akhirnya hanya memanfaatkan rakyat untuk mencapai kekuasan yang diinginkan semata," kata bang TSB, sapaan akrab Teguh.

Putra asli Lombok, ini mengaku keresahan-keresahan yang terbangun dari Pemilu ke Pemilu inilah yang membuat dirinya bertekad terjun ke politik praktis.

Halaman:

Editor: Amak Fizi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah