Makna Filanesia sebagai Filosofi Sepak Bola Indonesia

- 8 Desember 2022, 21:22 WIB
Gambar. Laman PSSI.
Gambar. Laman PSSI. /

HAILOMBOKTIMUR - Persatuan Sepak Bola Indonesia atau PSSI menggelar seminar sekaligus sosialisasi makna filosofi sepak bola Indonesia.

Filanesia dipilih sebagai filosofi sepak bola Indonesia yang merupakan singkatan dari Filosofi Sepak Bola Indonesia.

Melansir laman pssi.org, PSSI bekerjasama dengan Kemenpora menggelar seminar dengan tema Upgrade Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia) di Hotel Mercure, TB Simatupang, Jakarta. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 6 hingga 19 Desember 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Jumat, 9 Desember 2022:Jangan Tergiur dengan Tawaran Kerja Baru

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen pelatihan cabang olahraga, khususnya sepak bola, yang saat ini terus berkembang di Indonesia.

Ada 16 orang narasumber dalam acara ini, mereka semua adalah mantan pemain tim nasional Indonesia, yang akan membagikan pengalamannya.

“Ini adalah hal yang harus dilakukan di kepelatihan, terutama terkait kurikulum, dimana upgrade terhadap semua materi kurikulum minimal dilakukan empat tahun sekali. Untuk Filanesia, setelah coaching convention dengan AFC, Filanesia sudah bisa ditambahkan disetiap modul, lisensi C dari 2017, B di 2019 dan lisensi A sejak 2020. Ini adalah momen dimana kita mengupgrade Filanesia sesuai dengan tren sepak bola yang ada sekarang dan itu dibutuhkan,” buka Yeyen Tumena.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Jumat, 9 Desember 2022:Tetap Hemat, Walau Rezeki Anda Mengalir

“Karena bisa jadi di Filanesia sebelumnya, belum ada latihan goalkeepernya, belum ada latihan fisiknya yang masuk kedalam kurikulum, belum ada materi psikologi yang khusus sesuai dengan filosofi filanesia, kemudian bagaimana penanganan medis, gizi dan lainnya. Kemudian kami juga perlu tambahan masukan dari teman-teman mantan pemain tim nasional, apakah dahulu dengan formasi sebelumnya dan sekarang, apa plus dan minusnya. Kita ingin mendapatkan cara bermain sepak bola ala orang Indonesia sendiri, bukan meniru cara atau karakteristik dari luar negeri,” lanjut Yeyen.

Halaman:

Editor: Bung Yadi

Sumber: pssi.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x