Karena itulah, kawasan hutan mangrove ini perlu dirawat, dikelola dan dikembangkan.
Sejarah awal wisata ini dikelola, berangkat dari kesadaran pemuda setempat yang telah lama melihat hutan mangrove sebagai sebuah aset penting, akan tetapi kerusakan serta tumpukan sampah di sekitar hutan menimbulkan kegelisahan bagi mereka.
Baca Juga: Selain Pantai, Lombok Timur Memiliki Destinasi Wisata Air Terjun yang Wajib Dikunjungi
"Bermodalkan dana Rp 100.000 dari kas Pemuda Poton Bako, dilakukanlah pembersihan kawasan Mangrove ini secara swadaya, dan secara bertahap dilakukan penataan dan pengembangan," katanya
Upaya para pemuda Poton Bako, sebut dia, berhasil mengubah Kawasan mangrove yang tidak terawat ini menjadi sebuah destinasi ekowisata di Lombok Timur.