Ditetapkan Sebagai Sekolah Terbuka, SMAN 1 Sakra Timur Lombok Timur Didik 104 Siswa Putus Sekolah

7 Juni 2022, 00:25 WIB
Kepala Sekolah SMAN 1 Sakra Timur Lombok Timur, Ahmad Junaidi /Dokpri/Muazzin/ Hai Lombok Timur Pikiran-Rakyat.com

HAILOMBOK TIMUR- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi  Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan 17 Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai sekolah terbuka.

 

Dari 17 SMA terbuka tersebut, dua diantaranya berada di Kabupaten Lombok Timur, yakni SMAN 1 Sakra Timur dan SMAN 2 Selong.

 

Program SMA terbuka tersebut diluncurkan untuk menjawab tingginya angka anak putus sekolah di NTB, khusus Lombok Timur.

 

Hal demikian dikatakan Kepala Sekolah SMAN 1 Sakra Timur, Ahmad Junaidi, saat ditemui Hai Lombok Timur Pikiran-Rakyat.com di ruangannya, Senin 6 Juni 2022.

 

Baca Juga: Siswa MAN IC Lombok Timur Kembali Raih 4 Medali Perunggu di Ajang KOSSMI Tingkat Nasional

 

"Se NTB ada 17 SMA yang ditetapkan, untuk di Lombok Timur hanya kami berdua dengan SMAN 2 Selong," ujarnya.

 

Sambung Junaidi, adanya program sekolah terbuka itu diperuntukan bagi anak-anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah.

 

Saat ini lanjut Junaidi, ada 104 siswa yang mengikuti program sekolah terbuka di SMAN 1 Sakra Timur. Dimana meraka saat ini masih berada di Kelas X.

 

Adapun syarat bagi yang mengikuti program putus sekolah tersebut, harus memiliki ijazah SMP sederajat dan harus kelahiran maksimal 1998 ke atas.

 

Baca Juga: Tekan Angka Buang Air Sembarangan, PUPR Lombok Timur Sasar 12 Titik Pembangunan STBM

 

Sementara biaya untuk program sekolah terbuka ini tanpa dipungut biaya sedikit pun atau gratis.

 

"Dan Alhamdulillah kita sudah punya 6 TKB (tempat kegiatan belajar.red),  yang terletak di Desa Gereneng Timur, Desa Lepak Timur, Desa Surabaya, Desa Menceh, dan di Rensing Kecamatan Sakra Barat," urainya.

 

Pada tahun ajaran baru ini, ada 125 orang yang telah masuk datanya untuk mendaftarkan diri. Dari 125 orang itu berasal dari berbagai Kecamatan mulai dari Sambelia, Lenek dan Sakra Timur.

 

Ahmad Junaidi menjelaskan, program sekolah terbuka ini berbeda dengan program paket C.

 

Baca Juga: Wakili NTB di Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia 2022, Siswi MAN 1 Lotim Sabet Medali Perak

 

Dimana program sekolah terbuka memiliki ijazah dan Dapodik yang sama dengan yang mengikuti sekolah reguler.

 

"Pelajaran apa yang dipelajari disini, itulah yang dipelajari di TKB. Cuma bedanya kita lebih mengutamakan kearifan lokal," Jelas Junaidi.

 

Sedangkan untuk sistem belajarnya, guru yang mendatangi masing-masing TKB, sesuai dengan jadwal pelajaran. Sistemnya sudah diatur di juklak juknisnya.

 

"Alhamdulillah Ibu dan Bapak guru sangat rajin untuk mengajarnya," kata Junaidi.

 

Baca Juga: SDN 1 Montong Tangi Sekolah Penggerak Pertama di Sakra Timur

 

Program sekolah terbuka ini kata dia, merupakan salah satu program unggulan kepemimpinan Zul - Rohmi.

 

Dimana tujuannya memberikan pelayanan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat dan sebagai salah satu upaya untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Daerah.***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur

Tags

Terkini

Terpopuler