Rencana Gubernur NTB Buka Jalur Kapal dari Telong Elong ke Sumbawa Barat Dinilai Kebijakan Asal - Asalan

3 Juni 2022, 17:34 WIB
Editan foto kapal Sekongkong trans dan Ketua Dewan Pembina Lombok Lobste association (LLA), Mahnan Rasuli /Dokist/Lombok Timur Pikiran-Rakyat.com/Azzi

HAILOMBOK TIMUR- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah merencanakan membuka jalur penyebrangan kapal dari Telong Elong, Jerowaru Lombok Timur ke Labu Lalar Kabupaten Sumbawa Barat, menuai kritikan.

 

Pasalnya, rencana Gubernur NTB, dinilai asal - asalan, tanpa mempertimbangkan dapat merusak tata ruang dan zonasi kampung Lobster yang telah lama berjalan.

 

Hal itu, diungkapkan Ketua Dewan Pembina Lombok Lobste Association (LLA) Mahnan Rasuli kepada Lombok Timur Pikiran-Rakyat, Jumat, 3 Juni 2022.

 

"Setelah kacau dan asal seperti ini diskusi harus dimulai dari mana?," tanya Ketua Dewan Pembina LLA Mahnan Rasuli.

 

Baca Juga: Said Didu Tertawa, Anwar Usman: Tidak Tahu Idayati Istrinya Adalah Adik Presiden Jokowi

 

Karena hal itu bagi dia, berbicara dua kepentingan pendapatan yang sama dari dua kelompok yang berbeda, yaitu pengusaha dengan pembudidaya.

 

Dua kelompok itu kata dia memiliki letak ruang yang sama, tetapi tidak boleh menyatu. Karena akan ada salah satu yang dirugikan.

 

"Mana lebih dahulu antara dermaga pelabuhan atau budidaya lobster," sentil pengusaha Lobster yang dijuluki naga 9 itu.

 

Menurut Mahnan, rencana Gubernur NTB itu bertolak belakang dengan aktivitas yang lebih dahulu, juga sama-sama memberikan pendapat Negara.

 

Aktivitas bongkar muat kapal sambung dia, tidak boleh berada di zona budidaya. Sebaliknya zona budidaya tidak boleh satu ruang dengan aktivitas bongkar muat kapal.

 

Baca Juga: Virus PMK Semakin Menjadi-jadi, Pasar Hewan Masbagik di Tutup

 

"Lalu mana yang harus jadi prioritas. Baiknya kembali kepada zonasi yang sudah ditentukan pusat," pungkasnya.

 

Ia menyangkan kebijakan pemerintah dalam hal ini Gubernur NTB, yang mengorbankan nasib pembudidaya demi kepentingan cuan.

 

Ia menggunakan istilah, kenapa pemda mengisi piring yang sebenarnya piring itu sudah jelas terisi penuh.

 

"tapi kepentingan cuan memang sudah sangat mempengaruhi banyak hal termasuk kebijakan. Pemberian dengan bingkai CSR bukanlah suap yang harus dipidana meski punya warna yang identik," cuit nya.

 

Sebelumnya, rencana tersebut, diposting Gubernur NTB diakun Facebook miliknya @Bang Zul Zulfilmansyah kemarin.

 

Baca Juga: Visioner! Kepsek SDN 1 Montong Tangi Bongkar Rahasia Menjadi Sekolah Penggerak

 

Dikutip Hai Lombok Timur Pikiran-Rakyat.com dari status Facebook Bang Zul Zulfilmansyah, ditulisnya, salah satu yang paling penting untuk menunjang dan mengakselerasikan pembangunan kita adalah mobilitas manusia dan barang.

 

"Alhamdulillah mulai 10 Juni ini Sekongkong trans membuka jalur Telong Elong ke Labu Lalar kab Sumbawa Barat," tulis Gubernur NTB.

 

"Ayo ramaikan jangan sampai nggak ada penumpang terus jalur ini ditutup," ajak dia.

 

Dengan adanya jalur ini kata dia, InsyaAllah imfact MotoGP akan sangat terasa dengan Kabupaten Sumbawa Barat, karena semakin dekat.

 

"Kabupaten Sumbawa Barat segera juga berbenah dan menyiapkan banyak atraksi agar yang menyebrang dari Mandalika jadi lebih banyak,"tutupnya.***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur

Tags

Terkini

Terpopuler