Berteriak dan memukul memang bisa membuat anak lebih patuh dan tidak lagi mengulangi perilaku negatif. Namun, hal ini hanya berlaku untuk jangka pendek.
Orangtua perlu mengingat, berteriak dan memukul anak berarti menunjukkan kemarahan dan hal ini bisa melemahkan anak. Bahkan, psikolog menyamai perilaku ini dengan penindasan (bullying) pada anak.
Dengan berteriak dan memukul, orangtua bisa menggangu kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi konflik. Hal ini juga bisa membuat anak tidak percaya diri hingga besar nanti.
Baca Juga: Hebat! Ini Segudang Prestasi Diraih MAN IC Lombok Timur Ditingkat Nasional dan Internasional
3. Selalu mengungkit masalah yang sudah selesai
Hubungan orangtua dan anak tidak selalu mulus dan kerap menghadapi konflik atau masalah. Namun, bila satu konflik sudah selesai, jangan lagi dibahas pada masa berikutnya.