Kampung Inggris TBS, Dinilai Mampu Meningkatkan IPM dan Geliat Ekonomi Perdesaan

- 19 Mei 2022, 23:39 WIB
Penggagas Kampung Inggris, Kepala Desa TBS (Zohri Rahman) bersama peserta kursus
Penggagas Kampung Inggris, Kepala Desa TBS (Zohri Rahman) bersama peserta kursus /Dok Pribadi/Azzi/Hai Lombok Timur/Pikiran Rakyat. com

HAILOMBOK TIMUR- Desa Tete Batu Selatan selain dikenal sebagai salah satu Desa wisata, juga dikenal sebagai Desa kampung Inggris.
Desa kampung Inggris ini terwujud atas prakarsa dan sinergi Pemkab Lotim dengan masyarakat Tete Batu Selatan.

Dulu Green Orry inn dikenal sebagai hotel. Kini beralih fungsi menjadi Green Orry Language Center.

Awal mulanya, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan kursus bahasa Inggris itu, dipelopori Zohri Rahman.

Pria yang karib disapa Ori yang juga Kepala Desa Tete Batu Selatan itu dikenal sangat visioner.

Bagaimana tidak, demi meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan peningkatan pendapatan serta ekonomi masyarakat, ia rela mengorbankan hotelnya dialihfungsikan menjadi tempat kursus.

Baca Juga: KBRI Keluarkan Surat Edaran Himbauan Bagi WNI yang Ingin ke Malaysia, Kenapa?

"Green Orry language center ini berdiri pada tahun 2020. Planningnya dari awal di tahun 2017, dari step by step. Perizinan kita urus di tahun 2020," terang Zohri sang penggagas kampung Inggris TBS, saat ditemui di kediamannya di Tete Batu Selatan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada Kamis, (19/03/2022).

Ori menuturkan, dia tergerak untuk menggagas kampung Inggris itu, tidak terlepas dari pengalaman hidup nya di masa lampau.

Peserta kursus saat kelas belajar berlangsung
Peserta kursus saat kelas belajar berlangsung
Selain itu, ia tergerak karena melihat potensi wisata yang ada disekitarnya, khusus nya di Desa yang ia pimpin.

Menurut Ori, geliat kemajuan destinasi wisata di Desanya tidak akan terhenti. Oleh karena mindset dan kemahirannya melihat potensi itu, kemudian ia mengambil peluang itu menjadi motivasi menggagas kampung Inggris.

Dengan beragam destinasi wisata yang ada di Desanya kata dia, tidak menutup kemungkinan menarik perhatian para wisatawan mancanegara untuk berwisata.

Baca Juga: Wagub NTB Tekankan Pentingnya Data Dalam Mengambil Kebijakan Pemerintah

Demikian, kata dia, jika Sumber Daya Manusia (SDM) tidak segera dipersiapkan, tentu akan menjadi penonton di Negerinya sendiri.

"Geliat pariwisata ini tidak akan pernah terhenti. Dan untuk mencetak orang-orang yang mampu berbahasa Inggris, karena ini akan menjadi kebutuhan," pungkasnya.

Bahkan kata dia, bahasa Inggris ini akan menjadi kebutuhan bukan hanya ditempanya saja, akan tetap akan dibutuhkan ditempat lain. Baik untuk keperluan di dalam dan luar negeri serta untuk keperluan kerja.

Kampung Inggris di desanya terlihat unik kata dia, karena ada hal yang membedakan dengan kampung Inggris yang ada di Pare, Kediri Jawa Timur dan tempat lain yaitu ada tempat praktek langsung.

"Karena apa, bukan hanya di green orry saja tempat ada bule tapi di seluruh bagian Tete Batu dan sekitarnya tamu-tamu nya datang melihat dan mensuport. Bahkan Juli - Agustus ini kita akan kedatangan tutor dari luar negeri yang akan memberikan pembelajaran gratis,"katanya.

Baca Juga: Gubernur NTB, Sirkuit Samota Harus Mampu Dongkrak Perekonomian dan Potensi Daerah

Wisatawan itu nantinya sambung dia, akan membantu mengajar dan menjadi volunteer bagi peserta yang kursus, selama 2 bulan.

"Kalau ditempat lain mereka yang mencari bule, kalau kita disini kita yang dicari sama bule" Katanya.

Ori menyatakan, peserta yang sedang kursus saat ini, berasal siswa seluruh SMP dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur. Baik yang negeri maupun yang swasta.

"Untuk biaya kursusnya dibiayai dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masing-masing sekolah. Sebagian lagi dibayarkan Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Lombok Timur, "bebernya.

Masih kata dia, dengan berjalannya kampung Inggris yang digagasnya, berdampak terhadap meningkatnya pendapatan dan perekonomian masyarakat.

" Contohnya, yang dulunya tida ada laundry, sekarang ibu-ibu disekitar ini sudah banyak yang buka laundry. Kemudian pedagang cilok juga setiap hari selalu ramai di depan camp, " Katanya.

Selain mampu meningkatkan IPM Daerah dan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, keberadaan kampung Inggris ini dinilai mampu membuka peluang kerja.

"Baik bekerja sebagai tutor maupun bekerja yang lainnya.Dalam perhari saja, dengan keberadaan kampung Inggris ini bisa mempekerjakan 50 orang, " Urainya penuh optimis.

Ori berharap dengan adanya kampung Inggris ini dapat dijadikan program unggulan oleh Pemerintah Daerah, siapapun yang menjadi bupatinya.

"Tidak hanya pak Sukiman dan H Rumaksi tetapi nanti siapapun jadi bupati kalau memang punya Visi- Misi yang betul-betul untuk membangun SDM Lombok Timur, kita berharap ini akan berlanjut, " harapnya.

Baca Juga: Bupati Lombok Timur: Tindak Tegas Sponsor yang Berangkatkan TKI Ilegal

Akan tetapi, kata dia, kalaupun Bupati yang akan datang memiliki pemikiran yang berbeda, baginya tidak menjadi soal. Karena pihaknya tetap akan jalan.

"karena kami sudah membangun relasi dengan Kabupaten- kabupaten lain, bahkan target kita kedepannya adalah Indonesia bagian timur. Kalau ini sudah besar, semua nanti bakal kesini, " ujarnya.

Sementara SDM tutor di kampung Inggris yang digagasnya, dijelaskan dia sudah sangat mempuni untuk melatih peserta. Adak 40 orang tutor yang terlatih yang disiapkannya saat ini. ***

Editor: Muazzin

Sumber: Hai Lombok Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x