Seni Bahagia dalam Hidup Menurut Dr Fahrudin Faiz

3 Oktober 2022, 08:41 WIB
Seni Bahagia dalam Hidup Menurut Dr Fahrudin Faiz /@ngaji.filsafat/

HAILOMBOKTIMUR - Kebahagiaan yang mereka cari ialah kesenangan, sedangkan kesenangan akan berubah-ubah sesuai mood yang berada di luar control kita.

Kalau kamu hanya ingin bahagia saat senang saja kamu mungkin akan susah bahagia karena hidup banyak sumpeknya, banyak halangannya.

Contoh, kita akan bahagia apabila wisuda cepat, eh ketika sudah wisuda lalu sumpek lagi, bosan lagi.

Kebahagiaan itu sebenaranya simpel, hal ini disampaikan oleh Fahrudin faiz saat mengupas intisari pemikiran Marcus Aurelius dalam akun youtobe Alzamira Chanel.

Baca Juga: Makna Maulid Nabi Muhammad SAW dan Sejarah Singkat Perayaannya

Kebahagiaan itu ada didalam pikiranmu dan tergantung kualitas pikiranmu, maka bahagialah.

"Jangan menunggu popular baru bahagia, jangan menunggu senang untuk bahagia, maka bahagia itu ialah kebebasan dari keterikatan, carilah di dalam dirimu, jangan capek-capek cari kebahagiaan dari luar. Jalani hidupmu sesuai fitrahmu" ungkap Fahrudin Faiz.

Lalu bagaimana jika kita sedang dalam kesulitan? Bagaimana cara mengahdapinya?

Jadi ketika kau tersikasa oleh sesuatu dari luar dirimu, rasa sakit itu sebenarnya bukan dari sesuatu itu sendiri, namun dari anggapanmu terhadapnya, dan engkau memiliki kekuatan untuk mencabutnya kapanpun kamu mau, maka seketika itu rasa sakit itu lenyap.

"Raihlah kesadarnmu, panggil kembali dirimu dan bangunlah sekali lagi, sehingga kamu akan sadar bahwa yang mengganggumu hanyalah mimpi, pandanglah kenyataan ini sebagaimana engaku memahami mimpimu" tutur Dosen Filsafat UIN Jogja ini.

Intinya sesuatau yang membuat kita sakit ada dua hal, harapan dan kekecewaan. Harapan itu karena masa depan, dan kekecewaan karena masa lalu.

Baca Juga: Curhatan Pilu Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan! Anak Pulang Duluan, Kemudian Disusul Jenazah Orangtuanya

Masa lalu dan masa depan adalah dua hal yang tidak kita miliki sekarag, lalu kenapa kita bisa disakiti oleh sesuatu yang tidak ada?

"Hidup kita ini ialah masa kini, maka jalani sesuai kodratmu, dan pikirlah yang positif, ubahlah sudut pandangmu" tutur Fahrudin.***

Editor: Ari Kuswandi Arbi

Sumber: @Alzamirachanel

Tags

Terkini

Terpopuler