HAILOMBOKTIMUR - Kerusuhan suporter Arema FC di stadiun Kanjuruhan Malang telah menyebabkan gugurnya ratusan korban jiwa.
Terhitung sampai dengan sejauh ini 183 jiwa telah melayang.
Insiden ini akan menjadi sejarah kelam dunia persepakbolaan tanah air kedepannya.
Di sisi lain, insiden kanjuruhan ini membawa pilu dan duka mendalam bagi keluarga korban.
Baca Juga: Selamat dari Kejadian, Suporter Arema FC Beberkan Kronoligi Kericuhan Saat di Stadiun Kanjuruhan
Tidak terkeculai seorang bocah belia yang ditinggal meninggal oleh kedua orangtuanya yang menjadi korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022, kemarin.
Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, kisah pilu tersebut dibagikan langsung oleh salah satu netizen Twitter dengan akun @eraaaakk. Dalam unggahannya, akun tersebut memperlihatkan tangkapan layar yang berisikan pesan dari tetangga korban.