Adapun, sejumlah oknum Aremania merasa kecewa lantaran Arema FC kalah saat melawan Persebaya dengan skor 2-3. Kemudian, mereka pun turun ke lapangan bola untuk mengungkapkan amarahnya tersebut.
Setelah itu, pihak Kepolisian berupaya untuk mencegah kerusuhan dengan menembakkan gas air mata. Namun sayangnya, hal tersebut justru membuat keadaan suporter di dalam stadion semakin ricuh dan tidak terkendalikan hingga ratusan orang dinyatakan meninggal. (Egista Hidyah/Pikiran-rakyat.com)***
Editor: Ari Kuswandi Arbi
Sumber: Pikiran Rakyat